Melanggar Aturan Covid-19, Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Dihukum 4 Tahun Penjara

  • Oleh : Fahmi

Senin, 06/Des/2021 22:14 WIB
Aung San Suu Kyi. Aung San Suu Kyi.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pemimpin Myanmar yang dikudeta, Aung San Suu Kyi, dijatuhi hukuman empat tahun penjara oleh pengadilan atas tuduhan menghasut perbedaan pendapat terhadap militer dan melanggar aturan Covid-19. 

Suu Kyi menghadapi 11 dakwaan, dan menolak seluruh dakwaan yang dituduhkan kepadaya. 

Baca Juga:
Amerika Bekukan Aset Pemerintah Myanmar & Jauhkan Sanksi ke Pemimpin Kudeta

Dia telah berstatus sebagai tahanan rumah sejak Februari 2021, setelah militer menggulingkan pemerintahan sipil Myanmar dan menahan para pemimpin di negara itu. 

Belum diketahui kapan Suu Kyi akan ditahan di penjara. 

Baca Juga:
Militer Myanmar Bungkam: Demo Besar, 60 Ribu Warga Tolak Kudeta Padati Jalanan di Yangon

Terdakwa lainnya, mantan Presiden Win Myint yang merupakan sekutu Suu Kyi pada Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), juga divonis empat tahun penjara atas tuduhan yang sama. 

Suu Kyi 'sedang kesulitan' 

Baca Juga:
Ini Dia Min Aung Hlaing, Sosok Jenderal di Balik Kudeta Militer Myanmar

Perempuan berusia 76 tahun itu juga dikenakan sejumlah tuduhan, termasuk korupsi dan pelanggaran Undang-Undang mengenai rahasia resmi negara. 

Meski demikian, hanya ada sedikit informasi terkait kondisi Suu Kyi di luar kehadirannya pada proses pengadilan yang berjalan singkat. 

Juru bicara Pemerintah Persatuan Nasional -kelompok pro-demokrasi dan penentang kudeta- Dr Sasa sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa Suu Kyi tengah mengalami kesulitan. 

"Dia (Suu Kyi) tidak baik-baik saja. Jenderal militer sedang mempersiapkan hukuman penjara selama 104 tahun untuknya. Mereka ingin dia meninggal di penjara," kata Dr Sasa. 

Milter Myanmar sebelumnya mengambil alih kekuasaan karena menuding telah terjadi kecurangan dalam pemilihan umum yang dimenangkan oleh NLD. 

Suu Kyi termasuk dari 10.000 orang lebih yang ditahan junta sejak kudeta Februari lalu. Sedikitnya 1.303 orang tewas dalam demonstrasi menentang kudeta militer, menurut Lembaga pemantau Assistance Association for Political Prisoners. 

"Hukuman keras yang dijatuhkan kepada Aung San Suu Kyi atas tuduhan-tuduhan palsu itu adalah contoh terbaru dari pihak militer untuk melenyapkan semua oposisi dan mencekik kebebasan di Myanmar," kata wakil direktur regional Lembaga itu, Ming Yu Hah, dalam sebuah pernyataan. 

Suu Kyi juga didakwa melanggar undang-undang rahasia negara 

Suu Kyi juga didakwa melanggar undang-undang rahasia negara yang dibuat era kolonial, tuduhan paling serius yang diajukan terhadapnya sejauh ini. 

Pengacaranya mengatakan kepada Reuters bahwa ia mengetahui dakwaan baru yang ditujukan pada Suu Kyi - dengan ancaman hukuman hingga 14 tahun - hanya dua hari yang lalu. 

Tuduhan baru tersebut muncul sehari setelah Suu Kyi tampak dalam tautan video di pengadilan sehubungan dengan dakwaan sebelumnya. 

Ia ditangkap pada 1 Februari ketika militer merebut kekuasaan melalui kudeta. 

Militer menuding pemilihan umum tahun lalu, yang dimenangi oleh Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Suu Kyi dengan telak, adalah curang - meskipun tidak ada bukti tentang hal ini. 

Myanmar telah diguncang oleh protes berminggu-minggu sejak kudeta, yang disambut dengan tindakan represi militer yang semakin meningkat. Lebih dari 500 orang - termasuk 40 anak - tewas sejauh ini. 

Suu Kyi tidak terlihat di depan umum sejak penangkapannya.

Pengunjuk rasa menggelar "aksi diam" di Yangon setelah seorang bocah tujuh tahun ditembak mati di Mandalay. 

Ketua pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw, mengatakan kepada Reuters bahwa Suu Kyi, bersama dengan sejumlah menteri dalam kabinetnya yang digulingkan dan penasihat ekonomi Australia, Sean Turnell, didakwa melanggar undang-undang rahasia negara. 

Ia mengatakan mereka didakwa sepekan lalu di pengadilan Yangon, namun dirinya baru mengetahui hal ini dua hari lalu. 

Sebelumnya, dia telah menghadapi dakwaan atas korupsi, dengan militer menudingnya menerima uang tunai senilai US$600.000, atau sekitar Rp8,7 miliar, dan 11 kg emas. 

Ia juga didakwa melanggar undang-undang bencana alam, serta memiliki walkie-talkie ilegal. 

Suu Kyi muncul di sidang via tautan video pada Kamis (01/04), sehubungan dengan dakwaakn-dakwaan ini. 

Salah satu pengacaranya, Min Min Soe, mengatakan ia tampak dalam kondisi sehat. 

Apa konteks dari dakwaan ini? 

Militer Myanmar merebut kekuasaan di negara ini setelah menggulingkan pemerintahan dan mendeklarasikan kondisi darurat. 

Hanya beberapa hari kemudian, gerakan pembangkangan sipil mulai muncul - dengan para pekerja profesional menolak untuk kembali bekerja sebagai aksi protes mereka 

Gerakan dengan cepat mulai mendapatkan momentum dan tidak lama kemudian ratusan ribu orang mulai mengambil bagian dalam demonstrasi di jalanan. 

Namun, kekerasan antara polisi dan warga sipil semakin meningkat. 

Kelompok hak asasi, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik mengatakan lebih dari 500 orang telah tewas sejak penumpasan militer dimulai.(sumber:BBC)