Identifikasi Dampak Erupsi Gunung Semeru pada Pariwisata, Kemenparekraf Terjunkan Tim Manajemen Krisis

  • Oleh : Naomy

Selasa, 07/Des/2021 07:27 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno Menparekraf Sandiaga Uno

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Mengidentifikasi dampak atas terjadinya bencana erupsi Gunung Semeru terhadap masyarakat serta ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif di sekitar lokasi bencana,  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan pihaknya telah menerjunkan tim manajemen krisis. 

Baca Juga:
Bangun Destinasi Wisata Baru Bakauheni Harbour City, ASDP Diapresiasi Kemenparekraf

"Tim akan melakukan pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, kerugian, dan sumber daya," ungkapnya, Senin (6/12/2021).

Di saat bersamaan juga melakukan upaya pemenuhan kebutuhan dasar seperti pendirian dapur umum, penyediaan toilet umum (portable) melalui kolaborasi dengan seluruh pihak. 

Baca Juga:
Menparekraf Sebut "Sumarak Ramadhan 2024" Perkuat Ekosistem Pariwisata Halal di Sumbar

"Kami menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas bencana erupsi Gunung Semeru yang terjadi Sabtu lalu. Kami sendiri telah mengerahkan tim manajemen krisis untuk mengidentifikasi dampak serta bantuan sarana dan prasarana yang bisa kita berikan kepada saudara kita," ujar Sandiaga. 

Dia menjelaskan, tim manajemen krisis Kemenparekraf akan mengkoordinasikan donasi dan bantuan melalui gerakan bersama “Geber Parekraf Peduli” dan bekerjasama dengan pelaku parekraf dalam membantu penanganan dan traumatic healing. 

Baca Juga:
Kemenparekraf Bersama KAI dan Astindo Hadirkan "Bundling Paket Wisata Kereta Api"

Sandiaga menyampaikan, kondisi 12 desa wisata di sekitar Gunung Semeru. Di antaranya Desa Wisata Hutan Bambu dengan daya tarik Hutan Bambu, Pemandian Alam Hutan Bambu, dan Taman Bunga You And I, yang kini kondisinya tertutup debu vulkanik, dan kerusakannya masih diidentifikasi. 

Desa Wisata Tirtosari View dengan daya tarik De Kalipo Cafe, mengalami kerusakan akses jalan berdebu vulkanik, dan korban nihil. 

Untuk Desa Wisata Gunung Wayang dengan daya tarik Gunung Wayang, akses jalan mengalami penebalan dengan debu vulkanik, dan atraksi rusak di tempat take off dan landing paralayang. 

Desa Wisata Pronojiwo, akses jembatan penghubung Lumajang-Pronojiwo terputus dan kondisi jalan berdebu ringan. 

"Sedangkan Desa Ranupani, Desa Senduro, Desa Siti Sundari, terpantau aman dengan debu tipis ringan," tutur dia. 

Desa wisata Sumbermujur, Desa wisata Penanggal, Desa wisata Sumberwuluh, Desa wisata Supit Urang, Desa wisata Oro Oro Ombo, terdapat korban yang masih diidentifikasi. 

"Ini sedang kami terus identifikasi. Diperlukan dukungan semua pihak untuk bergandeng tangan serta gotong-royong dalam percepatan pemulihan dampak dari erupsi Gunung Semeru," tegas Sandiaga. (omy)