Ditjen Hubla Gelar Refresher Operator SROP dan VTS

  • Oleh : Naomy

Selasa, 07/Des/2021 18:58 WIB
Refresher SROP dan VTS Refresher SROP dan VTS


BEKASI (BeritaTrans.com) –  Guna meningkatkan Keselamatan Pelayaran dan Perlindungan Lingkungan Maritim di wilayah perairan Indonesia, Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut  secara masif terus  melakukan langkah-langkah nyata dan terencana secara baik.

Salah satu upaya tersebut adalah melalui kegiatan Refresher Operator Stasiun Radio Pantai (SROP) dan Vessel Traffic Services (VTS) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, yang dilaksanakan Selasa (7/12/2021).

Baca Juga:
Posko Angkutan Laut Lebaran 2024 Dimulai Hari ini

Kegiatan yang mengambil tema  “Sinergi Terkait Pengembangan Regulasi dan Teknologi Bidang Telekomunikasi Pelayaran Dalam Mewujudkan Keselamatan Pelayaran di Perairan Indonesia”, dibuka Direktur Kenavigasian, Hengki Angkasawan dan  diikuti peserta dari para Distrik Navigasi di seluruh Indonesia, terutama yang bertugas pada instalasi telekomunikasi pelayaran, yaitu pada Stasiun Radio Pantai (SROP) dan Vessel Traffic Services (VTS) baik secara langsung maupun virtual.

Direktur Kenavigasian, Hengki Angkasawan dalam pengarahannya mengatakan bahwa pelaksanaan Refresher Operator SROP dan VTS di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, bertujuan mendapatkan gambaran dan pengetahuan terkait perkembangan regulasi dan sistem teknologi serta peran dari masing-masing stakeholders di bidang telekomunikasi pelayaran untuk meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di perairan Indonesia. 

Baca Juga:
Ditjen Hubla Sosialisasi Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja

“Kerja sama dan koordinasi yang baik dengan stakeholders dan Kementerian/Lembaga terkait  sangat diperlukan guna mewujudkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di perairan Indonesia,” tutur Hengki. 

Sektor Transportasi Laut kata dia, merupakan salah satu sektor strategis bagi Indonesia, dikarenakan statusnya sebagai negara kepulauan, yang membuat distribusi logistik sebagian besar harus menggunakan sarana prasarana transportasi laut. 

Baca Juga:
Sorry yee! Motor Listrik Dilarang Ikut Mudik Gratis Naik Kapal Laut, Simak Alasannya

“Untuk kelancaran operasional transportasi laut, dibutuhkan instrumen-instrumen pendukung untuk menjamin keselamatan pelayaran, dimana salah satunya adalah melalui sarana prasarana telekomunikasi pelayaran” urainya.

Saat ini Ditjen Hubla melalui Direktorat Kenavigasian telah memiliki sarana prasarana telekomunikasi pelayaran yang tersebar di seluruh Indonesia. 

"Kini terdapat 153 SROP, 23 stasiun VTS, empat stasiun navtex, dan national data center long range identification of ships (lrit), yang semuanya memiliki peran dan fungsi mewujudkan keselamatan pelayaran" Kata Hengki.

Pihaknya akan terus berkomitmen melaksanakan pengembangan pada sarana prasarana pengawasan maritim, khususnya di bidang telekomunikasi pelayaran.

Terkait dengan hal tersebut, maka Hengki meminta agar peserta kegiatan ini dapat mengikuti dengan sungguh-sungguh serta berperan aktif dalam diskusi, sehingga sasaran yang ingin dicapai dapat terwujud. 

Sebagai informasi pada kegiatan Refresher kali ini para peserta akan mendapat pembekalan dari nara sumber sesuai bidang tugas masing-masing, yakni Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, serta perwakilan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Hadir juga Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), Badan Pmbinaan Hukum (BABINKUM) TNI,  dan Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan. (omy)