Penerapan Teknologi Digital dapat Perlancar Arus Barang dan Informasi di Pelabuhan Tanjung Priok

  • Oleh : Ahmad

Rabu, 08/Des/2021 17:27 WIB
OP Priok bahas Digitalisasi Sistem Informasi di acara Media Luncheon (Foto:BeritaTrans.com/aksi.id/ahmad) OP Priok bahas Digitalisasi Sistem Informasi di acara Media Luncheon (Foto:BeritaTrans.com/aksi.id/ahmad)

 

Baca Juga:
Penguatan Peran Humas Mempromosikan Kinerja Pelabuhan

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Capt Wisnu Handoko, menyampaikan apresiasi dan beberapa hal capaian kinerja Pelabuhan Tanjung Priok sampai Tahun 2021. 

Dengan bertajuk Media Luncheon, Kantor Otoritas Pelabuhan (OP) Utama Tanjung Priok melakukan sinergi dan kolaborasi dengan wartawan pelabuhan yang tergabung dalam Forum Wartawan Maritim Indonesia (Forwami), pada Rabu (8/12) di Hotel Swiss Bellin Kemayoran, Jakarta.

Baca Juga:
OP Sosialisasikan Peraturan Terbaru Pelayanan Penumpang dan Teknologi Informasi di Pelabuhan Tanjung Priok

Dalam kesempatan itu juga, Capt Wisnu, menyampaikan sasaran program kerja OP Tanjung Priok pada tahun mendatang.

“Kami mengapresiasi diselenggarakannya acara seperti ini dan mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan wartawan yang telah meluangkan waktunya untuk hadir.  

Baca Juga:
`Sayang Anak`, Dharma Wanita Kantor OP Priok, Serahkan Buku-Buku Bacaan di PAUD Rusun Marunda

Di samping itu, semoga kegiatan ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana berkomunikasi dan silaturahmi antara Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok dengan para rekan-rekan media (Forwami)”, ujar Capt Wisnu.

Sinergi dan kolaborasi antara Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok dan Instansi Pemerintah serta PT Pelindo dalam melakukan inovasi teknologi dalam pelayanan, khususnya pelayanan kepelabuhanan seperti Aplikasi Inaportnet, Sistem Monitoring Tenaga Kerja Bongkar Muat (SIMON TKBM), Single Truck Identification Data (STID), Safety Improvement Task Force (SITAF), dan Manajemen Pengelolaan Limbah. 

Perkembangan layanan seperti ini yang perlu dipublikasikan atau disebarluaskan agar bisa secepat mungkin diketahui pengguna jasa dan masyarakat.

“Di tahun 2022, kami akan melakukan evaluasi dan pengembangan terhadap inovasi yang telah ada. Pelabuhan Tanjung Priok juga terus berupaya untuk mendapatkan predikat Green Port. Kami juga sedang berjuang untuk memperoleh Proper Hijau (Program Penilaian dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) terkait pengelolaan lingkungan)”, papar Caprt Wisnu. 

Narasumber berikutnya adalah Praktisi Digital Tranformation, Nofie Iman PhD, yang menyampaikan materi tentang Tranformasi Digital Sektor Maritim.

“Transformasi digital adalah proses pembentukan kembali (perubahan) model bisnis dengan menggunakan teknologi digital. Teknologi digital dapat diterapkan untuk memperlancar arus barang, arus informasi, serta sumber daya keuangan”, papar Nofie Iman.

Sektor maritim masih menjadi tulang punggung bagi rantai pasok (supply chain) global. 

Sejumlah cara dilakukan untuk meningkatkan konektivitas pelayanan kepelabuhanan, diantaranya pengurangan waktu tunggu, koneksi yang lebih baik, optimalisasi infrastruktur lunak (soft infrastructure)”, tambah Nofie.

Kemudian PT Pelindo (Persero) Regional 2 Cabang Tanjung Priok yang diwakili oleh Manager Perencanaan dan Pengendalian Operasi, Febriandika Puta Anggia, menyampaikan 2 (dua) digitalisasi sistem pelabuhan pada saat ini, yaitu digitalisasi pelayanan jasa kapal dan digitalisasi pelayanan jasa barang.

“Beberapa digitalisasi pada pelayanan jasa kapal yang ada saat ini antara lain Vessel Management System (VMS), Inaportnet, Sistem Informasi Manajemen Operasional (SIMOP) Kapal, Vessel Traffic Service (VTS), dan Marine Operating System (MOS). Sedangkan digitalisasi pada pelayanan jasa barang yaitu OPUS atau ITOS dan NPKTOS”, papar Febriandika.

“OPUS atau ITOS adalah sistem pelayanan petikemas yang terdapat di terminal petikemas. Sistem ini mencakup mulai dari perencanaan sampai dengan bongkar muat barang. Kemudian NPKTOS adalah sistem pelayanan non petikemas yang terdapat di terminal non petikemas, sama halnya dengan sistem OPUS atau ITOS, sistem ini mencakup mulai dari perencanaan sampai dengan bongkar muat barang non petikemas.(ahmad)