Sidang Majelis ke-32 IMO Resmi Ditutup

  • Oleh : Naomy

Kamis, 16/Des/2021 09:13 WIB
Penutupan Sidang IMO Penutupan Sidang IMO


JAKARTA (BeritaTrans.com) – Sidang Majelis International Maritime Organization (IMO) ke-32 resmi ditutup. 

Sidang yang berlangsung mulai 6 hingga 15 Desember 2021 ditutup Sekretaris Jenderal IMO, Mr. Kitack Lim secara virtual, Rabu malam (15/12/2021). 

Baca Juga:
Indonesia Paparkan INSW di Sidang FAL ke-48 di Markas Besar IMO

Pada Sidang Majelis ke-32 di hari terakhir ini, Pemerintah Indonesia diwakili Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik, Multimoda dan Keselamatan, Cris Kuntadi.

Dia menyampaikan apresiasi serta penghargaannya kepada IMO dan dua Lembaga Pendidikan World Maritime Organization (WMU) dan IMO International Maritime Law Institute (IMLI) telah memberikan kontribusi efektif dalam memberikan pendidikan kepada pejabat pemerintah, terutama dari Negara Berkembang, dan mengakui kontribusi langsungnya terhadap kemajuan tujuan dan sasaran Negara Anggota IMO dan untuk pelaksanaan Program Kerjasama Teknis Terpadu Organisasi.

Baca Juga:
Sidang IMO MEPC ke-81, Perlindungan Lingkungan Maritim Jadi Bahasan

“Kami menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah Swedia dan Pemerintah Malta atas dukungannya yang berkelanjutan untuk menjadi tuan rumah World Maritime Organization (WMU) dan IMO International Maritime Law Institute (IMLI) yang menyediakan tempat akademik," ungkap Cris.

Begitu juga kepada semua Pemerintah dan organisasi donor lainnya atas dukungannya yang berkelanjutan kepada Universitas.

Baca Juga:
Sorry yee! Motor Listrik Dilarang Ikut Mudik Gratis Naik Kapal Laut, Simak Alasannya

Dia menyampaikan bahwa Indonesia juga mengakui pentingnya pekerjaan World Maritime University (WMU) sebagai salah satu landasan misi pengembangan kapasitas IMO.

“Hingga saat ini, lebih dari 170 mahasiswa Indonesia telah bergelar master dari WMU dan IMLI. Pada tahun 2021, tiga mahasiswa sedang menempuh pendidikan magister dan satu doktoral,” ucap Cris. 

Para alumni telah terbukti menjadi sumber daya manusia yang sangat mumpuni di unit kerjanya dengan banyak yang menjadi pemimpin.

Sampai dengan tahun 2020, mahasiswa Indonesia juga menjadi Negara nomor empat terbanyak setelah China, Nigeria dan Filipina yang telah menempuh program pendidikan di WMU dan IMLI yaitu sebanyak 170 alumni.

Salah satu hasil yang membanggakan pada Sidang Majelis IMO Ke-32 kali ini yaitu terpilihnya kembali RI menjadi anggota Dewan International Maritme Organization (IMO) setelah melalui proses penghitungan suara pada pemilihan anggota Dewan IMO yang dilaksanakan di markas besar ini di London, Jumat (10/12/2021).

Indonesia kembali terpilih menjadi anggota Dewan IMO Kategori C Periode Tahun 2022 – 2023, setelah sebelumnya selalu terpilih berturut-turut sejak tahun 1982.

Kategori C terdiri dari Singapura, Mesir, Cyprus, Malta, Bahama, Malaysia, Indonesia, Chili, Kenya, Arab Saudi, Jamaica, Belgia, Moroko, Turk, Meksiko, Filipina, Vanuatu, Qatar, Denmark, dan Thailand.

Dengan demikian, menjadi anggota Dewan IMO Kategori C, merupakan upaya dan menjadi salah satu pencapaian Indonesia untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Disamping itu, Sidang Majelis IMO kali ini menghasilkan keputusan terkait penambahan anggota council, dimana sebelumnya berjumlah 40 anggota menjadi 52 anggota dengan penambahan masa kerja dari dua tahun menjadi empat tahun. 

Untuk perubahan keanggotaan Dewan IMO tersebut harus melalui proses amandemen konstitusi yang akan berlaku setelah 12 bulan sejak persetujuan dari 2/3 negara anggota atau 116 negara anggota. 

Amandemen ini untuk mengakomodir bertambahnya jumlah anggota Dewan IMO dari 40 negara anggota menjadi 52 negara anggota, dengan rincian kategori A dan B masing-masing 12 negara anggota, dan untuk kategori C berjumlah 28 negara anggota, serta memperpanjang masa tugas anggota Dewan IMO menjadi empat tahun.

Selanjutnya agenda penting lain adalah Laporan Keuangan IMO Tahun 2019-2020 yang telah diaudit oleh BPK sebagai external auditor IMO untuk periode 2020-2023.

Majelis menyetujui laporan keuangan auditan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2020, serta akan mengadopsi usulan resolusi Penyajian laporan keuangan auditan dan laporan Auditor Eksternal.

Disamping itu, Komite 1 juga telah menyetujui Rencana Strategis yang direvisi untuk Organisasi untuk periode enam tahun 2018 hingga 2023, termasuk tabel indikator kinerja yang direvisi dan daftar keluaran untuk dua tahun 2022-2023, bersama dengan rancangan resolusi Majelis terkait dan, melalui Komite 2, merekomendasikan agar Majelis menyetujui dan mengadopsi Rencana Strategis yang direvisi untuk Organisasi untuk periode enam tahun 2018 hingga 2023 dan resolusi terkait (paragraf 4 dan 5).

Pada kesempatan terakhir, Indonesia mengucapkan terima kasih kepada Ketua dan Wakil Ketua Komite 1 dan Komite 2 atas penyusunan laporan masing-masing Komite 1 dan Komite 2. “Indonesia mendukung kerja Komite dan merekomendasikan tindakan yang akan diambil untuk disetujui oleh Majelis ini,” tutup Cris.

Adapun Delegasi Republik Indonesia (Delri) pada Sidang Majelis IMO Ke-32 dipimpin oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dengan Alternate 1 Duta Besar RI untuk Inggris Dr. Desra Percaya, dan Alternate 2 Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Arif Toha. Adapun anggota Delri yang turut bersidang terdiri dari perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Sekretariat Negara, Sekretariat Kabinet, BASARNAS, BMKG, KNKT, Pushidrosal, BUMN dan Asosiasi. (omy)