Badan Riset dan Inovasi Nasional Proses Limbah Kayu Jepara Jadi Barang Eskpor

  • Oleh : Taryani

Sabtu, 18/Des/2021 17:24 WIB
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengolah limbah industri kayu diproses menjadi produk komposit bernama chip block pallet (CBP). (Ist.) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengolah limbah industri kayu diproses menjadi produk komposit bernama chip block pallet (CBP). (Ist.)

BOGOR (BeritaTrans.com) – Menyusul produk utama, limbah kayu Jepara kini bisa menembus pasar ekspor.

Menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), limbah industri kayu bisa diproses menjadi produk komposit yang diberi nama chip block pallet (CBP).

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN,  Mego Pinandito menyampaikan, produk komposit chip block pallet merupakan solusi pengolahan limbah kayu nasional.

Peningkatan nilai jual limbah yang bisa didapatkan sekitar 150 dolar AS hingga 250 dolar AS per meter kubik.

Komersialisasi produk ini nantinya dapat menciptakan lapangan kerja baru, serta dapat mengurangi ketergantungan impor produk CBP dari Tiongkok, terang Mego.

Ia mengemukakan hal itu saat peluncuran pemanfaatan dan inovasi limbah kayu menjadi CBP berkualitas ekspor, di Auditorium Lignoselulosa Pusat Riset Biomaterual Cibinong, Bogor, Kamis (16/12/2021).

Apresiasi disampaikan Bupati Jepara,  Dian Kristriandi terhadap upaya BRIN dalam mengatasi limbah kayu. Salah satunya di Jepara yang merupakan sentra produksi mebel kayu nasional.

Disampaikan, setidaknya terdapat 25 persen limbah kayu yang dapat dimanfaatkan kembali dengan teknologi ini.

“Kami mewakili masyarakat Jepara, mengucapkan terima kasih. Semoga kerja sama ini dapat membuka peluang kerja sama untuk peningkatan ekonomi dalam sektor lainnya,” ucapnya.

Menurutnya, teknologi CBP menjadikan Jepara mendapat peluang peningkatan ekspor, melalui produk ekspor baru.

Pemilik CV Kunti, Kibti Martha menyampaikan apresiasi atas keberhasilan terciptanya produk inovatif CBP.

“Semua pasti ada solusinya, tidak ada yang tidak mungkin. Berkat bantuan BRIN dan pemda, sampel CBP kami mendapat nilai excellent dari buyer, bahkan dapat dikatakan dengan grade zero emission,” ungkap Kibti Martha.(tr)