Ada Omicron Tidak PPKM, Menhub Ingatkan Perketat Prokes Saat Nataru

  • Oleh : Fahmi

Rabu, 22/Des/2021 05:10 WIB
Penyekatan saat pemberlakuan PPKM Darurat di Jakarta. Penyekatan saat pemberlakuan PPKM Darurat di Jakarta.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkonfirmasi kemungkinan kasus (probable) Covid-19 varian omicron di Indonesia bertambah jadi 11 orang. Itu didapat dari pelaku perjalanan darat yang berhasil dijaring di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk dan Entikong pada 17 dan 18 Desember 2021. 

Namun, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi optimistis pemerintah telah melakukan upaya terbaik untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran varian baru tersebut, utamanya saat periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2021 (Nataru). 

Baca Juga:
Animo Masyarakat Tinggi, Ditjen Hubdat Siapkan 722 Bus dan 30 Truk untuk Mudik Gratis Lebaran 2024

Rencana PPKM level 3 akan diterpakan kini diatur kembali, untuk menjalankan protokol kesehatan yang baik dan benar. Terutama dalam berpergian saat bertransportasi. 

"Kita melihat apa yang sudah dilakukan pemerintah dalam kurun waktu tertentu sampai sekarang, relatif Indonesia negara yang baik dalam menangani, Insya Allah kalau kita pertahankan," ujarnya pada konferensi pers akhir tahun di Kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (21/12/2021). 

Baca Juga:
Menhub Dorong Pembangunan Berkonsep TOD untuk Akses Transportasi Massal di Jabodetabek

Menhub mengabarkan, pemerintah dalam setiap rapat koordinasi (rakor) selalu diskusi berulangkali membahas kemungkinan adanya kasus Omicron di Indonesia. Dalam kesempatan itu, pemerintah selalu mengundang sejumlah pakar dari universitas untuk mengkajinya. 

"Jadi bagaimana penanganan dan upaya penanggulangan prokes (protokol kesehatan), kita diskusikan secara detil," sambungnya. 

Baca Juga:
Mudik Gratis 2024 Jalur Darat, Laut dan Kereta Api, Simak Jadwal Daftar di Sini!

Dari pengalaman negara lain, Menhub Budi Karya pun sadar jika varian Omicron memiliki daya tular yang luar biasa cepat dibanding varian-varian Covid-19 sebelumnya. 

"Oleh karenanya, kita menunggu (bersabar), tidak seperti Inggris yang moderat tanpa masker, kita harus tetap masker. Prokes ketat dan vaksin dua kali adalah sebuah keharusan," tegasnya.(fhm)