Lebih dari Rp210 Triliun Anggaran PEN Belum Dibelanjakan, Sri Mulyani: Waktu Tinggal 2 Minggu

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 22/Des/2021 08:15 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Foto: istimewa. Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Foto: istimewa.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri MulyaniIndrawati, melaporkan realisasianggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sejak Januari sampai 17 Desember 2021 mencapai Rp533,6 triliun atau setara 71,6 persen dari pagu Rp744,7 triliun.   

"Kita lihat tinggal 2 minggu lagi dan masih ada lebih dari Rp210 triliun anggaran PEN yang belum dibelanjakan," ujar Sri Mulyani, dalam Konferensi Pers APBN KiTa edisi Desember, Selasa(21/12/2021).

Baca Juga:
Mastercard Donasikan Lebih dari Rp1,5 Miliar untuk Berdayakan UMKM di Indonesia Melalui Kemitraan dengan Grab dan BenihBaik.com

Menurut dia, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus melakukan koordinasi dengan seluruh kementerian/lembaga agar belanja pada dua minggu terakhir dapat terealisasi, walaupun dana kementerian/lembaga yang tidak mampu terealisasikan seluruhnya akan dikembalikan dananya ke APBN.   

"Secara rinci, realisasi program PEN terdiri dari bidang kesehatan yakni Rp147,44 triliun, perlindungan sosial Rp161,17 triliun, dukungan UMKM dan korporasi Rp74,36 triliun, program prioritas Rp87,47 triliun, serta insentif usaha Rp63,16 triliun," ungkap Sri Mulyani.

Baca Juga:
Hingga Kuartal 1 Tahun Ini, Outlet J&T Cargo Tembus 3.337

Dia menjelaskan, realisasi bidang kesehatan telah mencapai 68,6 persen dari alokasi Rp214,96 triliun, yang diberikan antara lain untuk penggunaan untuk RS darurat Asrama Haji dan Pademangan, pembiayaan paket obat untuk masyarakat dan penebalan PPKM, serta insentif tenaga kesehatan.

Kemudian realisasi perlindungan sosial telah mencapai 86,4 persen dari pagu Rp186,64 triliun, yang meliputi antara lain bantuan kuota internet, bantuan beras, subsidi listrik, serta Kartu Prakerja.   

Baca Juga:
Terus Tingkatkan Layanan, J&T Cargo Gandeng Partner Bisnis dari 3 Sektor Industri

"Realisasi insentif usaha telah mencapai 100,5 persen dari alokasi Rp62,83 triliun, yang diberikan antara lain untuk penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Badan, pengurangan angsuran PPh 25, dan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) properti," kata Sri Mulyani.

Menurut dia, ini semua untuk berbagai insentif perpajakan yang dinikmati oleh masyarakat, mulai dari mulai UMKM, konsumen, dan para perusahaan.

Selain itu, lanjutnya, Program PEN juga diberikan dalam bentuk bantuan UMKM dan korporasi yang telah mencapai 45,8% dari pagu Rp162,4 triliun, yang diberikan antara lain untuk penempatan dana bank dan Penyertaan Modal Negara (PMN).   

"Sementara untuk program prioritas telah terealisasi 74,2% dari anggaran tersedia Rp117,94 triliun, antara lain meliputi fasilitas pinjaman daerah, ketahanan pangan, serta padat karya kementerian/lembaga," tutur Sri Mulyani. (dn/sumber: inews.id)