Pengemudi Angkot di Kota Cirebon Ini Berharap Tahun 2022 Penumpang Ramai

  • Oleh : Taryani

Sabtu, 25/Des/2021 06:13 WIB
Ciri khas warna cat body  Angkot yang beroperasi di Kota Cirebon yaitu biru muda. (Taryani) Ciri khas warna cat body Angkot yang beroperasi di Kota Cirebon yaitu biru muda. (Taryani)

KOTA CIREBON (BeritaTrans.com) – Tahun Baru 2022 di mata beberapa sopir Angkutan Kota (Angkot) di  Kota Cirebon, Jawa Barat  merupakan suatu harapan yaitu keadaaan semakin lebih baik,  sehingga jumlah penumpang Angkot makin ramai.

“Semoga perekonomian bertambah maju,  agar orang-orang  semakin ramai beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupya,  seperti berangkat sekolah, bekerja, berdagang, berobat  ataupun berbelanja,” ujar Urya, 38 salah seorang sopir  Angkot.

Ia mengemukakan,  dengan semakin banyaknya orang beraktivitas,  semakin terbuka peluang orang naik Angkot.  Sekalipun belum normal 100 persen, sekarang  agak banyak yang naik Angkot, jika  dibanding saat  bergejolaknya pandemi Covid-19.

Mudah-mudahan setelah pergantian tahun 2022,  keadaannya makin lebih baik lagi. “Maksudnya yang saya harap jumlah  penumpang Angkot semakin banyak,” ujarnya.

Dikatakan, pada saat kondisi normal atau sebelum pandemi Covid-19 penumpang Angkot di Kota Cirebon ini dikenal cukup ramai. Sehari-hari beroperasi bisa menutupi setoran dan sisanya dibawa pulang untuk keluarga.

Sekarang memang tidak memungkiri ada buat setoran dan dibawa pulang. Tapi jumlahnya belum sesuai harapan,  ujar Ang Kumis, 46 salah seorang sopir Angkot lainnya.

Senada dengan Urya, Ang Kumis juga menaruh harapan terjadinya perubahan ke arah yang  lebih baik setelah pergantian tahun.

“Wajar manusia punya harapan. Khususnya menghadapi tahun baru nanti,” ujarnya sambil tersenyum.

Yang menarik,  baik Urya maupun Kang Kumis saat menjalankan aktivitas antar jemput penumpang tidak ketinggalan  maskernya.

Selalu berhubungan dengan orang-orang atau penumpang  dirasa perlu menjaga kesehatan. Menggunakan masker saat kerja bisa melindungi diri.

“Walaupun pada awal-awalnya mengenakan masker itu terasa risih. Tapi lama-lama  malah jadi nyaman,” katanya.  

Ang Kumis punya koleksi beberapa masker  jenis kain pemberian orang  tersimpan  di rumah.

Pulang kerja masker sehabis dipakai segera dicuci atau dibersihkan. Pagi hari berangkat kerja ganti  masker yang sudah bersih,  ujarnya.  (Taryani)