Oleh : Taryani
INDRAMAYU (BeritaTrans.com) – Libur Nataru kian dekat. Perjalanan kereta api (KA) makin meningkat.
Hal itu membuat keringat di pelipis Kang Gendut, 47 salah seorang relawan pintu perlintasan KA Blok Nomik, Desa Kedokan Gabus, Gabuswetan, Indramayu, Jabar makin tak terbendung sehingga bercucuran.
Jum’at (23/12/2021) sore Ia tampak kelelahan. Nafasnya ngos-ngosan. Terlalu sering berlari-lari saat bekerja menutup dan membuka pintu perlintasan KA.
Maklum, pintu perlintasan di sana bukan bikinan PT KAI yang sudah dioperasikan otomatis. Tapi pintu perlintasan KA darurat. Dibuat Kang Gendut dan kawan-kawan menggunakan bambu.
Untuk mengoperasikannya perlu tenaga manusia seperti Kang Gendut. Pria bertubuh tambun ini terpaksa bermandikan keringat saat melakukan aktivitas relawannya.
Kata Kang Gendut, menjaga perlintasan KA harus memiliki kesabaran. Sebab sering dibentak-bentak pengendara, justru karena kesigapannya menutup pintu perlintasan KA, sedangkan mereka ingin buru-buru melintas.
Diakui, tidak semua pengendara memiliki kesamaan disiplin berlalu-lintas. Sehingga saat pintu perlintasan ditutup, masih ada yang mencoba menerobos. Bahkan terkadang sambil marah-marah.
Menghadapi ulah pengendara yang nekad dan cenderung beringas ini Kang Gendut hanya pasrah tak melawan.
Bagi Kang Gendut, status relawan atau sukarelawan itu merupakan panggilan nurani. Menjaga pintu perlintasan KA ialah menyelamatkan perjalanan KA dan keselamatan pengendara secara sukarela. Tak diwajibkan juga tak dipaksakan.
Peran Kang Gendut dan kawan-kawan diakui atau tidak membantu mengamankan perjalanan KA dan keselamatan pengendara.
Sebelum ada pintu perlintasan KA di Blok Nomik ini warga sering mendengar terjadi kecelakaan. Semisal pengendara atau pejalan kaki tersambar KA.
Sudah banyak catatan kelam di masyarakat mengenai kecelakaan lalu-lintas di Blok Nomik ini. Pun tak terhitung berapa jumlah nyawa melayang.
Sesudah dibuat pintu perlintasan KA, walaupun darurat menggunakan bambu keadaannya semakin aman.
Setidaknya, dalam beberapa waktu terakhir ini masyarakat tidak mendengar kecelakaan lalu-lintas yang terjadi di Blok Nomik ini. (Taryani)