Kapal Bermuatan Sembako Karam di Perairan Pulau Sebatik, 5 ABK Dievakuasi

  • Oleh : Fahmi

Senin, 27/Des/2021 06:42 WIB
Prajurit TNI AL terdiri dari Marinir dan Kopaska mengevakuasi Sembako muatan KM Sinar (Mulya.Dok.AL Nunukan) Prajurit TNI AL terdiri dari Marinir dan Kopaska mengevakuasi Sembako muatan KM Sinar (Mulya.Dok.AL Nunukan)

NUNUKAN (BeritaTrans.com) - Kapal Motor (KM) Sinar Mulya 06 karam setelah mengalami insiden kebocoran lambung di Perairan Sei Taiwan, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (25/12/2021) sekitar pukul 16.00 Wita. 

Kapal yang dinakhodai Asek (42) ini memuat sekitar 30 ton sembako dan lima unit sepeda motor dari Kota Tarakan untuk dibawa ke Pulau Sebatik. 

Baca Juga:
6 ABK WNI Wafat di Kecelakaan Kapal Korea di Perairan Jepang, Kemenhub Fasilitasi Pemulangannya

"Kapal tersebut diduga menabrak bekas tiang bagan pancang. Kapal mengalami kebocoran di lambung sebelah kiri," kata Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Nunukan, Letkol Laut (P) Arif Kurniawan Hartanto, Ahad (26/12/2021). 

Arif mengatakan, peristiwa naas tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 Wita. Ada lima anak buah kapal (ABK) dalam kapal bermesin 24 GT itu. Mereka adalah Bapa (50), Riswan (20), Iwan (40) dan Risal (25) yang semuanya merupakan warga Pulau Sebatik. 

Baca Juga:
Pemulangan Jenazah ABK Wafat di Republik Fiji Difasilitasi Kemenhub

Karena lokasinya berada di jalur pelayaran dan dekat dengan jangkauan TNI AL, sejumlah prajurit dari Pos AL termasuk Marinir dan Kopaska di Pulau Sebatik dikerahkan untuk membantu evakuasi muatan, orang dan kapal. 

Sebagian muatan bisa diselamatkan, sebelum akhirnya kapal tersebut karam. 

Baca Juga:
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah 3 Pelaut Alami Kecelakaan Kapal Terbalik di Korsel

"Tim gabungan berhasil menyelamatkan seluruh ABK dan berusaha memindahkan sebagian muatan ke kapal dan speedboat yang digunakan dalam proses evakuasi," jelasnya. 

Proses evakuasi untuk sementara dihentikan pada pukul 21.00 Wita karena gelombang laut mulai tinggi. 

"Evakuasi dihentikan sampai dengan pukul 21.00 Wita karena gelombang laut mulai tinggi," imbuhnya. 

Proses evakuasi dilanjutkan hari ini, Minggu, dengan mencoba mengapungkan kembali kapal yang tenggelam. 

"Kita coba lakukan penyelaman di lokasi dangkal tersebut. Kebetulan kalau surut, kedalaman hanya sekitar tujuh meter. Lokasi itu bekas bangunan bagan. Nanti akan kita coba apungkan dengan drum atau bagaimana, lalu kita tarik kapalnya," jelasnya.(fh/sumber:kompas)