Masih Gratis, Ayo Warga Bandung Naik Bus Trans Metro Pasundan

  • Oleh : Taryani

Sabtu, 01/Janu/2022 06:39 WIB
Suasana di dalam Bus Trans Metro Pasundan yang tampak nyaman dan aman. (Ist.) Suasana di dalam Bus Trans Metro Pasundan yang tampak nyaman dan aman. (Ist.)

BANDUNG (BeritaTrans.com) – Masih gratis. Ayo warga Cekungan Bandung atau Bandung Raya  bisa mencoba naik angkutan masal  Bus Trans Metro Pasundan  yang menyediakan 5 koridor.

Kedepannya,  jika sudah berbayar  pun  tarif bus ini relatif terjangkau. Sebab hanya berkisar antara Rp2.500-Rp5.000 per penumpang sekali jalan.

Lima koridor yang disediakan di antaranya, Koridor 1: Leuwipanjang - Soreang, Koridor 2: Kota Baru Parahyangan (Padalarang)- Alunalun Kota Bandung.

Selain itu, Koridor 3: Baleendah - BEC, Koridor 4: Leuwipanjang - Dago, Koridor 5: Dipatiukur - Jatinangor (via Tol).  Armada bus beroperasi dari pukul 05.00 - 22.00 WIB.

Teman Bus melalui skema Buy The Service (BTS) pada Trans Metro Pasundan Tahun 2021,  Senin (27/12/2021) diresmikan penggunannya dihadiri Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum di Halaman Monumen Perjuangan Bandung.

Teman Bus merupakan implementasi program BTS dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) untuk pengembangan angkutan umum di kawasan perkotaan berbasis jalan yang menggunakan teknologi telematika dan berbasis non- tunai.

Aplikasi Teman Bus bisa diunduh di Play store dan AppStore. Sehingga dalam genggaman gadget warga sekitar Cekungan Bandung dapat saling terhubung menggunakan transportasi umum berupa bus.

Menurut Wagub Jabar, salah satu permasalahan di Bandung Raya yaitu kemacetan. Alhamdulillah  ada satu solusi dengan dilahirkannya Trans Metro Pasundan di mana program Pemerintah Pusat (Kemenhub) ini dikhususkan untuk warga Jabar.

Diharapkan, lahirnya bus ini bisa mengurangi kemacetan, polusi udara, dan mengurangi beban hidup masyarakat karena biaya mudah dan murah.

Ia mengajak masyarakat Jawa Barat di kawasan Cekungan Bandung memanfaatkan program ini. Harus sudah mulai tumbuh kesadaran pentingnya transportasi masal.

Sebab polusi juga merupakan salah satu permasalahan global yang berdampak pada alam dan kehidupan.

Sementara kemacetan tentu menjadi permasalahan perkotaan yang juga membawa dampak tak baik bagi kehidupan masyarakat.

"Masyarakat harus memanfaatkan bus ini. Jangan karena punya motor,  mobil, bensin ada, sedikit -sedikit naik motor,  mobil pribadi. Mohon ada kesadaran gunakan transportasi masal untuk kemaslahatan dan kemanfaatan bersama," katanya.

Wagub Jabar mengusulkan Kemenhub RI khususnya Ditjen Perhubungan Darat ke depan agar mengadakan program Teman Bus ini di kawasan algomerasi lainnya di Jabar. Misalnya Ciayumajakuning, Bogor Raya, ataupun wilayah lainnya.

Pihaknya pun mendukung apabila disediakan pula armada bus listrik. Sehingga lebih ramah lingkungan.

"Saya berharap program ini bukan hanya di Bandung Raya saja. Tapi juga aglomerasi lain. Misalnya kawasan Cirebon, Karawang Bogor, Depok. Daerah tersebut pun bisa dirasakan kemacetan dan lainnya," sebutnya.

Apalagi sambung Wagub Jabar,  transportasi merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan. Mulai dari sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan, semuanya tentu berkaitan erat dengan transportasi.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Budi Setiadi menuturkan, sebuah kota yang modern, visioner, dan semakin maju indikatornya adalah angkutan umum masalnya semakin baik.

"Masyarakat menengah atas dan bawah menggunakan itu semua, kenapa demikian? Karena pada prinsipnya angkutan masal di perkotaan ini salah satu solusi mereduksi kemacetan. Berikutnya komitmen memperbaiki ekosistem lingkungan. Makin lama polusi udaranya makin berat," katanya.

Direktur Angkutan Jalan, Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Suharto, menyebut lima koridor Trans Metro Pasundan yang akan dioprasikan sudah ada uji coba sejak pekan lalu, mulai tanggal 21 Desember 2021.

Adapun total jumlah armada yang dioperasikan ada sekira 85 unit dengan operator sekira 200 orang yang semuanya yang terlibat adalah dari wilayah Cekungan Bandung.

Armada yang disediakan terdiri dari Bus Sedang  kapasitas 40 penumpang  dengan 20 tempat duduk dan Bus Besar kapasitas 60 penumpang dengan  30 tempat duduk. Serta masing- masing terdapat satu area untuk prioritas.

Selain itu, armada ini  juga dilengkapi CCTV dan sensor alarm pengemudi sebagai salah satu upaya  memberikan rasa aman bagi penumpang. (tr)