Petugas Vaksinasi Covid-19 Berdandan Seperti Badut, Anak Usia 6-11 Tahun di Karimunjawa Tak Takut Disuntik

  • Oleh : Taryani

Minggu, 09/Janu/2022 19:40 WIB
Petugas vaksinasi di Karimunjawa mengenakan pakaian seperti badut sehingga anak usia 6-11 tahun tak takut disuntik. (Ist.) Petugas vaksinasi di Karimunjawa mengenakan pakaian seperti badut sehingga anak usia 6-11 tahun tak takut disuntik. (Ist.)

JEPARA (BeritaTrans.com) – Karimunjawa menjadi wilayah pertama di Kabupaten Jepara mengawali  vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

Hal itu disampaikan Bupati Jepara,  Dian Kristiandi saat diwawancarai di ruang kerjanya.

Bupati berharap, anak-anak setingkat SD/MI di Jepara didorong melaksanakan vaksinasi Covid-19, untuk mendukung pembelajaran tatap muka (PTM).

“Saat ini Karimunjawa sudah memulainya, dan akan disusul kecamatan lainnya,” kata Andi, Sabtu (8/1/2022).

Menurutnya, semakin banyak siswa SD yang divaksin Covid-19, maka akan segera terbentuk herd immunity (kekebalan komunal) di lingkungan sekolah, dan pembelajaran tatap muka dapat berjalan dengan normal.

Dihubungi terpisah, Kepala Puskesmas Karimunjawa,  Suhadi mengatakan, vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun sudah mulai dilaksanakan Kamis (6/1/2022) di SD Negeri 1 dan 2 Karimunjawa.

Jumlah siswa yang divaksin 324 anak. Target vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Karimunjawa mencapai seribu anak lebih.

“Dari 324 anak sudah tervaksin sebanyak 224 anak. Siasanya tidak hadir dan tidak lolos untuk skrinning dokter. Hari ini kami sisir kembali,” kata Suhadi.

Disampaikan, jadwal vaksinasi pada Jumat (7/1/2022) di Karimunjawa, yaitu di SD Negeri 3 dan 6 serta SD Negeri 7 dan 4 Karimunjawa.

Melibatkan 2 tim vaksinator dari Puskesmas Karimunjawa.

Selain itu juga akan dijadwalkan penyuntikan atau vaksinasi di wilayah SD Parang dan Nyamuk yang jaraknya cukup jauh dari Kepulauan Karimunjawa.

Menurutnya, vaksinasi anak di Karimunjawa bisa segera dimulai. Hal itu lantaran di wilayah tersebut telah mencapai vaksinasi 99,94 persen dosis pertama.

Kemudian capaian vaksinasi masyarakat  lanjut usia (lansia) sebesar 97 persen.

Untuk memikat anak-anak agar tidak takut  divaksin, lanjutnya  petugas di lapangan berdandan seperti badut sekaligus menghibur mereka.

Dengan begitu mereka akan tertarik dan tidak takut disuntik.

“Biasanya kalau suntik pada takut. Bahkan sampai stres atau menimbulkan trauma. Kita berikan alternatif agar anak disuntik tetap senyum bahagia dan lebih sehat,” kata Suhadi. (tr)