MANDALIKA (BeritaTrans.com)  - Komandan Lapangan Persiapan MotoGP Mandalika 2022, Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto menegaskan, pihaknya terus berupaya menyempurnakan persiapan perhelatan MotoGP Mandalika 2022.

Baca Juga:
Menkopolhukam Pastikan Pelabuhan ASDP Telah Siap Hadapi Lonjakan di Angleb

Berbagai persiapan terus dilakukan termasuk melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan World Super Bike (WSBK) yang telah dilakukan tahun lalu. 

"Evaluasi yang dilakukan tentu dimaksudkan agar penyelenggaraan MotoGP 2022 sesuai dengan yang diharapkan," kata Hadi di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (12/1/2022).

Baca Juga:
Perhelatan MotoGP Mandalika 2023, ASDP Catat Penumpang Padangbai-Lembar Meningkat 70%

Berdasarkan evaluasi di lapangan saat WSBK ditemukan sembilan permasalahan pokok yang harus dikerjakan. 

"Dengan begitu nantinya event MotoGP ini bisa berjalan sesuai dengan keinginan kita semua," kata Hadi.

Baca Juga:
Mantap, 1.391 Orang Terfasilitasi Akomodasi Gratis KM Kelud Selama MotoGP

Oleh sebab itu, lanjutnya, saat ini persiapan yang terus dikejar adalah melakukan pembenahan. 

Pembenahan di Sirkuit menjadi tier 1, tier 2, hingga tier 3. Tier 1 adalah di paddock area, kemudian tier 2 adalah di sirkuitnya itu sendiri, kemudian tier 3 adalah area penonton.

Dia menambahkan, untuk sarana pendukung di luar sirkuit, pihaknya segera membenahi infrastruktur pendukung. 

Misalnya, jalan mulai dari bandara di Bypass sampai ke Mandalika, lalu akses depan sirkuit terus di benahi.

Untuk mengantisipasi kemacetan, dilakukan pembenahan dengan cara membuka lima pintu masuk. 

Di antaranya adalah pintu Pelabuhan di Gili Mas, kemudian pintu Pelabuhan di Lembar, pintu Pelabuhan Bangsal, Pelabuhan Kayangan ini khususnya pendatang dari Sumbawa, dan pintu di Bandar Udara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid.

"Jadi pintu masuknya itu ada empat pelabuhan dan satu bandara," tegas Hadi. 

Nantinya, para penonton yang datang melalui lima pintu masuk itu akan diurai dengan cara menggunakan shutle bus. Karena para penonton MotoGP yang datang nanti bisa juga dari pelabuhan, karena mereka menginap itu di hotel terapung seperti di kapal milik Pelni.

"Kemudian pertanyaannya bagaimana dengan penonton yang sudah menginap di hotel-hotel yang ada di Mataram atau di Lombok? Tentunya kita akan informasikan melalui media, bahwa untuk mereka yang menginap di Mataram, di hotel-hotel, agar menggunakan shutle bus yang kita siapkan di Islamic Center dan di bandara lama Selaparang. Nantinya, mobil-mobil mereka parkir di situ kemudian naik shutle bus menuju ke Sirkuit Mandalika," beber Hadi.

Demikian juga kepada mereka yang datang melalui bandara dan pelabuhan. Hadi mengatakan, harus menggunakan shutle bus menuju ke sirkuit Mandalika. Antara lain di depan bandara. 

Di depan bandara ada bundaran, di situ akan diatur mana yang harus parkir di Parkir Timur, berarti melalui Bypass. 

"Di sana nantinya akan ada penunjuk arahnya. Sedangkan yang harus parkir di parkir Barat itu diarahkan melalui Sengkol," ujarnya.
 
Jadi dua pintu, Parkir Timur melalui Bypass, parkir barat melalui Sengkol. Di titik Sengkol, baik parkir barat maupun Parkir Timur itu nanti akan melaksanakan proses ticketing, akan ada proses yang namanya Pedulilindungi.

Hadi menuturkan, jika dalam proses Pedulilindungi ada penonton yang kedapatan belum mendapatkan vaksin dua kali, akan ketahuan dan tentunya syarat harus vaksin dua kali. 

Kemudian bagi para penonton yang belum PCR ataupun antigen, nanti akan disediakan di tempat.

Sementara Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Septriana Tangkary saat yang sama menambahkan, jika gelaran MotoGP Mandalika 2022, selain akan menunjukan kepada dunia tentang keberhasilan penyelenggaraan yang dilakukan, lebih dari itu masyarakat akan mendapatkan banyak manfaat, khususnya manfaat ekonomi.

Lebih lanjut dikatakan bahwa jumlah cakupan vaksinasi Covid19 Provinsi Nusa Tenggara Barat menurut data Dinas Kesehatan NTB 8 Januari Dosis 1 sudah dilaskanakan 82,3% dan Dosis 2 sudah dilaksanakan 58,03%.

"Dengan adanya gelaran ini kita bisa mengangkat banyak potensi wisata, kuliner, budaya dan banyak lagi tentang Indonesia, adanya gelaran ini dapat meningkatkan perekonomian Indonesia secara keseluruhan," ulasnya. (omy)