Oleh : Redaksi
MALUKU TENGAH (BeritaTrans.com) - Kapal tradisional Tiga Bersaudara karam di sekitar perairan Pulau Manipa, Kabupaten Buru, Maluku, Jumat (14/1/2022), sekitar pukul 16.00 Wit.
Kapal naas itu diketahui karam setelah dihantam gelombang tinggi akibat cuaca buruk. Sembilan penumpang dilaporkan tenggelam.
Pada Sabtu (15/1/2022), delapan penumpang akhirnya berhasil ditemukan selamat di pantai Pulau Tiga di Kabupaten Maluku Tengah.
Namun, satu penumpang atas nama Arifin Tomia dikabarkan masih hilang.
Baca Juga:
Kemenhub Fasilitasi Serah Terima Hak dan Asuransi Kematian Awak Kapal Korban di Mauritius
"Delapan orang penumpang yang sempat hilang setelah kapal yang mereka tumpangi tenggelam sudah ditemukan selamat," kata Kepala Basarnas Ambon, Mustari kepada wartawan, Sabtu malam.
Mustari menjelasan, operasi pencarian terus dilakukan hingga Minggu (16/1/2022).
"Rencananya operasi SAR Hari ke-3 akan dilanjutkan Minggu tanggal 16 Januari 2022 untuk korban Arifin Tomia yang masih dinyatakan hilang," ungkapnya.
Fokus pencarian korban akan dilakukan di kawasan sekitar perairan Pulau Manipa dan Namlea.
Baca juga: Kapal Tenggelam di Laut Maluku, 8 Penumpang Selamat, 1 Hilang
Dari informasi yang diperoleh, korban hilang tersebut berusaha menyelamatkan diri dengan perahu.
"Dari keterangan korban selamat, saat kapal tenggelam korban ini menyelamatkan diri dengan perahu," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, insiden itu terjadi setelah Kapal Tiga Bersaudara bertolak dari Pelabuhan Rakyat di Ambon menuju Desa Ilith pada Jumat (14/1/2022) sore sekira Pukul 16.00 WIt.
Sebelumnya Kapal Motor (KM) Tanimbar Bahari dilaporkan tenggelam setelah diterpa cuaca buruk dan gelombang tinggi di dekat Pelabuhan Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Rabu (5/1/2022) sore.
Sebanyak 15 anak buah kapal (ABK) dan nakhoda berhasil selamat setelah melompat dari atas kapal dan berenang menuju pelabuhan.
Kapolres Kepulauan Tanimbar AKBP Romi Agusriansyah mengatakan, kapal tersebut awalnya tiba di Tanimbar dan hendak bersandar di Pelabuhan Yos Sudarso setelah berlayar dari Pelabuhan Surabaya dengan mengangkut sejumlah barang.