`Balas Dendam` AS Larang 44 Penerbangan Tujuan China

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 22/Janu/2022 13:40 WIB
Foto: Infografis/Maaf Bukan AS, China Negara Terkaya di Dunia/Arie Pratama Foto: Infografis/Maaf Bukan AS, China Negara Terkaya di Dunia/Arie Pratama

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Amerika Serikat (AS) dan China saling berbalas pelarangan penerbangan dari negara masing-masing akibat kekhawatiran akan penyebaran kasus Covid-19, khususnya varian Omicron. 

Perseturuan ini diawali oleh langkah China yang memotong volume penerbangan internasional menjadi 2% dari total sebelum pandemi atau 200 penerbangan dalam seminggu sejak 31 Desember 2021. 

Baca Juga:
Kemeparekraf dan Qantas Airways Kolaborasi Promosikan Wonderful Indonesia di Sydney

Otoritas China telah menangguhkan 20 penerbangan United Airlines, 10 American Airlines, dan 14 Delta Air Lines, setelah beberapa penumpang dinyatakan positif Covid-19. Baru-baru ini Departemen Perhubungan mengatakan pemerintah China telah mengumumkan pembatalan penerbangan baru AS. 

Pemerintah AS tentu tak tinggal diam. AS membalas dengan penangguhan 44 penerbangan tujuan China dari Amerika Serikat oleh empat maskapai China, yaitu Xiamen, Air China, China Southern Airlines dan China Eastern Airlines. 

Baca Juga:
AirAsia Ingatkan Penumpang Terkait Bagasi Kabin, Maksimal 7Kg!

Penangguhan akan dimulai pada 30 Januari dengan penerbangan Los Angeles-ke-Xiamen yang dijadwalkan Xiamen Airlines dan berlangsung hingga 29 Maret. 

Liu Pengyu, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, mengatakan langkah pemerintah AS tersebut sepertinya tak masuk akal. China menerapkan pelarangan dengan cara yang adil, terbuka dan transparan." 

Baca Juga:
Lion Air Layani Rute Lombok - Makassar Mulai 27 Maret

"Kami mendesak pihak AS untuk berhenti mengganggu dan membatasi penerbangan penumpang normal" oleh maskapai China," ujarnya dilansir dari Reuters.(fh/sumber:cnbc)