Oleh : Fahmi
DENPASAR (BeritaTrans.com) - WN Yordania bernama MDN Naji memukul dua petugas Avsec Lion Air dan anggota polisi Polsek Kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Hal itu terjadi karena dia bersama tujuh anggota keluarganya ketinggalan pesawat.
Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi mengatakan, kasus ini bermula saat Naji bersama istri dan anak-anaknya tiba di Bandara Ngurah Rai, Selasa (25/1) sekitar pukul 15.00 WITA.
Baca Juga:
Monitor Angleb di Bali, Dirjen Hubud: Semua Moda Alami Kenaikan Penumpang
Mereka hendak terbang ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, dengan menggunakan pesawat Lion Air.
"Naji akan berangkat ke Yordania untuk melihat dan menengok ibunya yang sakit keras," kata Sukadi, Kamis (27/1/2022).
Baca Juga:
Bandara Jenderal Besar Soedirman masih Menjadi Feeder Penerbangan Umroh
Mereka sudah melakukan check-in dan menunggu jadwal terbang di ruang tunggu terminal keberangkatan domestik. Beberapa kali Naji khawatir karena ia tak mendengar adanya panggilan dari pihak maskapai untuk naik ke pesawat.
Sekitar pukul 19.40 WITA, ia bertanya kepada petugas Avsec Lion Air terkait jadwal penerbangannya. Betapa kagetnya Naji saat petugas menyatakan pesawat telah terbang ke Jakarta.
Ia akhirnya adu mulut dengan petugas tersebut. Mereka juga memanggil polisi. Emosi Naji semakin tak terkendali. Ia menghajar dua petugas Avsec Lion Air dan seorang anggota kepolisian Polsek Bandara Ngurah bernama Aiptu Gatut Suryadi.
"Karena mendapat perlakuan yang kurang bagus dari petugas Lion Air dan tidak mendapatkan penjelasan yang baik, selanjutnya Naji menjadi emosi dan ingin masuk ke dalam kantor Lion air. Tetapi dihalangi oleh Avsec Lion air yang lain dan karena emosi selanjutnya terjadi kesalahpahaman yang berbuntut pemukulan terhadap Avsec Lion air dan petugas polisi yang ingin supaya tidak terjadi keributan di terminal keberangkatan domestik bandara Ngurah Rai," kata Sukadi.
Polisi lalu membawa petugas Lion Air dan Naji ke kantor polisi untuk mediasi. Menurut Sukadi, aksi pemukulan disebabkan adanya salah paham antara Naji dan petugas. Mereka akhirnya sepakat untuk berdamai dan saling memaafkan.
Sementara itu Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Taufan Yudhistira mengatakan, pihak maskapai telah melakukan panggilan penerbangan namun Naji tak kunjung datang.
"8 penumpang sudah check-in dan sudah menunggu di ruang tunggu. Tetapi saat panggilan boarding sampai last call mereka tidak boarding," kata dia.
Taufan menuturkan, kasus ini telah dimediasi polisi dan selesai. Pihak maskapai menerbangkan Naji berserta keluarganya pada Rabu (26/1) pagi.
"Penerbangan selanjutnya berbayar atau tidak, kami tidak sampai ke sana," kata dia.(fh/sumber:kumparan)