Redi, Sopiri Bus Telaga Indah Armada Rute Bekasi-Pendopo, Sering Nginap di Terminal

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 28/Janu/2022 01:29 WIB
Pengemudi bus PO Telaga Indah Armada, Redi saat berangkat dari Terminal Bekasi menuju Pendopo, Kamis (27/1/2022). Redi sebelumya perpal selama tiga hari di terminal tersebut karena sepinya sewa. Pengemudi bus PO Telaga Indah Armada, Redi saat berangkat dari Terminal Bekasi menuju Pendopo, Kamis (27/1/2022). Redi sebelumya perpal selama tiga hari di terminal tersebut karena sepinya sewa.

BEKASI (BeritaTrans.com) - Mengendarai bus lintas antarkota antarpropinsi (AKAP) bisa memakan waktu berhari-hari ditambah lagi waktu perpal atau menginap karena antrean bus karena berkurangnya jumlah penumpang. 

Seperti pengemudi bus PO Telaga Indah Armada atau TIA dengan tujuan Bekasi-Pendopo, Sumatera Selatan yang bernama Radi ini. Dia bercerita sudah tiga malam menginap di Terminal Bakasi, hingga akhirnya diberangkatkan pada hari ini, Kamis (27/1/2022). 

Baca Juga:
Terminal Kepuhsari Jombang Hanya Berangkatkan Sedikit Bus saat Libur Panjang

"Di sini sudah tiga malam. Di sananya juga biasany sama nginap juga tiga malam," kata Redi saat ditemui di Terminal Bekasi, Kamis (27/1). 

Tidak ada aktivitas berarti di Terminal Induk Kota Bekasi, Jawa Barat, bagi kru bus TIA itu. 

Baca Juga:
Lika-Liku Perjalanan Bus ALS Bekasi ke Medan, Lalui Lintas Tengah Sumatra Berhari-Hari

Redi menjelaskan, saat setelah tiba di Pendopo, bus dan krunya harus menginap selama beberapa hari juga untuk selanjutnya diberangkatkan. Hal itu lantaran jumlah penumpang yang sedikit. 

Baca Juga:
Sopir Jaklingko dan Pengurus Bus AKAP Cekcok di Terminal Lebak Bulus, Begini Kronologinya

Dia bercerita sepinya sewa bus TIA saat ini karena disebabkan faktor masyarakat sudah berjalan seperti biasa walau di tengah pandemi. "Sepi sekarang, anak sekolah sudah mulai masuk," katanya. 

Warga kelurahan Sidorejo, Kota Pagar Alam, Sumatra Selatan ini juga menceritakan, bus TIA akan masuk ke semua terminal yang ada di Jabodetabek untuk menaikkan penumpang. 

"Terminal Jakarta masuk semua. Penumpnag pun enggak penuh, palingan ada separuh," kata Redi. 

Trayek yang dia kendarai tersebut akan melintasi beberapa lokasi mulai dari Bekasi, Kampung Rambutan, Kalideres, Bitung, Jakarta, dan Pagar Alam, Pendopo tepatnya di pool bus TIA tersebut. 

Waktu tempuh perjalanan dari Provinsi Jawa Barat sampai Sumatera Selatan, yang dilalui Redi bersama sopir lain dan kenek itu bisa mencapai satu hari satu malam, antara 22 sampai 24 jam perjalanan. 

"Kalau enggak ada halangan, enggak macet, jalan lancar, kapal lancar, sampai di sana jam 8.00 (pagi besok harinya)," cerita Redi. 

Selama perjalanan, tiga orang kru itu yang terdiri dari sopir satu, sopir dua dan kondektur tersebut harus jadi satu hati untuk melayani penumpang bus. 

Saat di terminal atau tempat bus berhenti, badan bus merupakan tempat tinggal atau berteduh bagi para kru bus tersebut. Waktu lama yang berhari-hari akan ditempuh hanya di perjalanan. 

Redi mengungkapkan dalam hampir delapan hari dia mampu menjalankan bus dua kali pulang pergi. Selama itupah kru lebih banyak berada di jalan atau di bus. 

Bus seakan menjadi tempat tinggal, walau tidak nyaman itu dilakukan karena tidak ada pilihan lain."Ini bus rumah-rumahan kami lah, kalau tidur nanti di dalam,"katanya.(fhm)