PT Mayasari Bakti Siap Luncurkan Bus Listrik TransJakarta

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 30/Janu/2022 19:37 WIB
Bus listrik Mayasari Bakti. Foto: istimewa. Bus listrik Mayasari Bakti. Foto: istimewa.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pihak PT Mayasari Bakti bisa dibilang operator busTransjakarta pertama yang mendatangkan bus listrik. Juli 2021, tercatat 30 unit bus listrik sudah datang ke garasi Mayasari Bakti.

Enam bulan kemudian, tepatnya di Januari 2022, Mayasari Bakti mengunggah foto bus listrik yang kabarnya sudah siap beroperasi. Terlihat ada deretan bus listrik berwarna oranye sedang parkir di garasi.

Baca Juga:
BPTJ Sebut Transjakarta Siap Jadi Operator JR Connexion dan Transjabodetabek

‘Persiapan Launching Bus Listrik’ tulis admin dari akun Instagram Mayasari Bakti pada kolom komentar. Selain itu, disebutkan juga kalau bus tersebut akan dirilis pada akhir Januari atau awal Februari 2022.

“Unit sudah ada di pool, tinggal launching aja,” ucapnya dikutip dari unggahan Instagram PT Mayasari Bakti, Jumat (28/1/2022).

Baca Juga:
26 Bus Listrik Resmi Mengaspal, Diluncurkan Dishub Provinsi DKI Jakarta, TransJakarta dan DAMRI

Jika diperhatikan, bus listrik yang digunakan Mayasari Bakti memakai sasis dan bodi dari BYD, tepatnya model K9. Model ini juga produk yang sudah diuji coba oleh Transjakarta, sehingga sudah sesuai dengan spesifikasi.

Untuk spesifikasinya, BYD K9 punya kapasitas baterai sebesar 324 kWh. Menggunakan AC Synchronous Motor yang menghasilkan tenaga 300 kW atau setara 402 TK dan torsi 1.100 Nm.

Baca Juga:
Mengaspal Segera, Bus Listrik DAMRI Siap Beroperasi di Jakarta

Sebelumnya, Andy Oetario Putro, Director PT Mayasari Bhakti Utama mengatakan, beberapa kendala pengoperasian bus listrik di Indonesia. Apalagi Mayasari Bakti sebelumnya pernah mengoperasikan bus diesel dan gas, jadi ada beberapa penyesuaian.

“Pertama, ini teknologi baru untuk kami, karena biasanya mengoperasikan bus dengan internal combustion engine (ICE). Jadi ini akan menjadi tantangan,” ucapnya dalam acara webinar Busworld keenam, belum lama ini.

Kedua, model bisnis juga berubah, misalnya soal persiapan yang berbeda. Mengingat ketika mengoperasikan bus listrik, dibutuhkan juga insfrastruktur tempat untuk mengisi daya baterai.

“Kita harus tahu bagaimana mengoperasikan charging management, lalu bagaimana soal limbah baterainya, berapa lama untuk baterai diganti, begitu juga soal operasional dan aspek teknis dari bus listrik,” ucap Andy. (dn/sumber: kompas.com)