Sampah Medis Antigen Cemari Selat Bali, Nelayan Terganggu

  • Oleh : Fahmi

Senin, 31/Janu/2022 22:23 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

SURABAYA (BeritaTrans.com) - Pantai di perairan Selat Bali sisi Banyuwangi, Jawa Timur, tercemar limbah medis berupa sampah tes Covid-19 antigen. Hal itu terungkap melalui video yang beredar di media sosial. 

Setidaknya ada dua video yang beredar. Dalam tayangan pertama terlihat ada ratusan hingga ribuan alat tes antigen berupa cutton bud berserakan di sepanjang pantai. 

Baca Juga:
Pengelolaan Logistik Sampah untuk Pemberdayaan Masyarakat

Sementara video kedua, terdapat beberapa sampah antigen test kit dibuang dan dibakar di bibir pantai yang terletak di depan Terminal Sritanjung, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. 

Salah satu warga di sekitar pesisir, Danil, mengatakan limbah medis itu mulai ditemukan sejak Ahad (30/1/2022). Jumlahnya pun kata dia, tak sedikit. 

Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Peduli Lingkungan, Program Bank Sampah Barokah Juga Dongkrak Ekonomi Masyarakat

"Jumlahnya [sampah antigen kit] lumayan banyak, mungkin ada ribuan," kata Danil, Senin (31/1/2022). 

Limbah medis yang mengapung maupun yang dibuang di bibir pantai ini membuat warga sekitar resah. Pasalnya wilayah tersebut merupakan area budidaya terumbu karang dan tempat aktivitas nelayan mencari ikan. 

Baca Juga:
Perusahaan Rintisan Eropa dan Platform Urun Dana Ekologi Pertama Memasuki Pasar Indonesia!

"Sangat mengganggu aktivitas kami sebagai nelayan. Akhirnya terlihat jorok dan berbahaya," ucapnya. 

Danil menduga, sampah medis itu merupakan alat antigen bekas pemeriksaan para calon penumpang transportasi umum. Sebab, kata dia, di sekitar lokasi terdapat kios-kios klinik yang menyediakan layanan test Covid-19. 

Ia pun meminta aparat segera mendalami aksi pembuangan limbah medis ini. Sebab, menurutnya, hal itu berbahaya bagi lingkungan, juga warga di sekitar pesisir. 

"Jangan mau untungnya saja tapi limbahnya dibuang ke laut," pungkas dia. 

Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Nasrun Pasaribu mengaku langsung mengerahkan jajaran Satuan Polairud ke lokasi untuk mendalami hal itu. 

"Satpolairud langsung turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan," kata Nasrun, kepada awak media.(fh/sumber:CNN)