Jet-jet Turki Serang Posisi Kurdi di Irak dan Suriah

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 03/Feb/2022 02:00 WIB
Foto:istimewa/militer.or.id Foto:istimewa/militer.or.id

Jakarta (BeritaTrans.com) - Pesawat-pesawat tempur Turki menyerang posisi-posisi yang diduga milik kelompok militan Kurdi di Irak dan Suriah, Rabu pagi (2/2).

Kementerian Pertahanan Turki menyatakan, serangan udara terbaru itu bertujuan untuk melindungi perbatasan-perbatasan Turki dari ancaman teroris.

Baca Juga:
Analisa BMKG Mengenai Gempa di Turki: Jadi Warning bagi Indonesia

Dalam sebuah pernyataan, kementerian tersebut mengatakan serangan itu mengenai sasaran-sasaran di Gunung Sinjar dan di wilayah Karacak di Irak Utara, dan wilayah Derik di Suriah Utara.

Operasi yang dijuluki "Elang Musim Dingin" itu menarget Partai Pekerja Kurdistan, atau PKK, di Irak Utara, dan Unit Perlindungan Rakyat, atau YPG di Suriah. Sasaran-sasaran yang diserang termasuk tempat perlindungan, gua, terowongan, gudang amunisi, pangkalan dan kamp pelatihan, kata kementerian itu.

Baca Juga:
Korban Gempa Turkiye: 2.379 Orang Tewas dan 14.483 Lainnya Terluka

YPG adalah sekutu dekat AS melawan kelompok ISIS tetapi dipandang oleh Ankara sebagai kelompok teroris karena hubungannya dengan pemberontak Kurdi di Turki.

Kementerian Pertahanan menyebutkan, serangan tersebut bertujuan untuk mengeliminasi kemungkinan terjadinya serangan teroris terhadap rakyat dan pasukan keamanan Turki dari utara Irak dan Suriah dan untuk memastikan keamanan perbatasan-perbatasan Turki.

Baca Juga:
Erdogan: Rusia-Ukraina Nego Damai di Turki Hari Ini

Menteri Pertahanan Hulusi Akar mengklaim bahwa beberapa militan berhasil “dilumpuhkan” dalam operasi tersebut, termasuk sejumlah nama yang dicari oleh Turki. Belum ada komentar langsung dari kelompok-kelompok Kurdi itu.

 

Kementerian Pertahanan menyatakan Turki akan melanjutkan perang melawan terorisme hingga teroris terakhir berhasil diberantas.

 

Turki pernah melakukan serangan-serangan udara lintas perbatasan serupa di masa lalu.

PKK telah memimpin pemberontakan di Turki tenggara sejak 1984 yang menewaskan puluhan ribu orang. Kelompok ini dianggap sebagai organisasi teror oleh Turki dan sekutunya, termasuk AS dan Uni Eropa.(amt/sumber:voaindonesia.com)