Laut China Selatan Memanas, TNI AL Bentuk Komando Utama Koarmada RI

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 04/Feb/2022 05:36 WIB
Foto:istimewa Foto:istimewa

LCS (BeritaTrans.com) - Perebutan pengaruh antara kekuatan militer Tiongkok dengan Amerika Serikat di wilayah perairan Laut China Selatan (LCS) terus bergejolak. 

Tiongkok hingga saat ini masih berupaya memperbesar klaimnya terhadap wilayah Perairan Laut Cina Selatan. Bahkan, klaim Tiongkok yang kerap kali pamer kekuatan militer di wilayah perairan yang berbatasan langsung dengan wilayah perairan Natuna Utara, Indonesia itu telah membuat gerah sejumlah negara di kawasan Asia dan Asia Tenggara. 

Baca Juga:
Hari Ke-78 TNI AL, Danlantamal IX Terima Kejutan Spesial dari Kapolda Maluku serta Danlanud Pattimura di Kota Ambon

Situasi di Laut China Selatan itu pun direspon oleh Pemerintah Indonesia dengan membuat organisasi baru di lingkungan TNI, yaitu Komando Armada Republik Indonesia (Koarmada RI). 

Iya, pemerintah Indonesia telah membuat benteng pertahanan baru dengan membentuk kekuatan militer, Komando Utama (Kotama) Koarmada RI yang akan mensinergikan kekuatan TNI Angkatan Laut mulai dari Koarmada I yang saat ini bermarkas di Jakarta dan bertanggung jawab atas pembinaan dan operasional wilayah Perairan Barat Indonesia, Koarmada II yang bermarkas di Surabaya dan bertanggung jawab di wilayah Perairan Tengah Indonesia, dan Koarmada III yang bermarkas di Sorong, Papua dan bertanggungjawab di wilayah Perairan Timur Indonesia. 

Baca Juga:
Selamat, 5 Kolonel TNI Angkatan Laut Pecah Bintang Jadi Laksamana Pertama

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono tidak menampik sama sekali bahwa salah satu alasan dibentuknya Koarmada RI sebagai jawaban dari memanasnya situasi di wilayah Perairan Laut Cina Selatan. 

"Saya kira ini sudah paham semuanya lah, bukan rahasia lagi. Iya, diantaranya itu (konflik di LCS), karena trablespotnya di wilayah barat adalah Laut Natuna, Selat Malaka, Selat Singapura, kemudian berbatasan dengan India, dan di timur ada di Ambalat, Pasifik, kemudian di Laut Arafuru. 

Baca Juga:
TNI AL Kirim 3 Kapal Perang Buatan Indonesia ke IMDEX 2023 di Singapura: Prajurit Tampilkan Kesenian dan Pencak Silat

Sehingga dengan adanya berbagai tantangan-tantangan ini Koarmada RI dibentuk," kata KSAL Laksamana TNI Yudo Margono di Dermaga Koarmada I Pondok Dayung, Jakarta Utara, Kamis, 3 Februari 2022.

Kasal menambahkan, pembentukan Koarmada RI adalah jawaban dari tantangan dinamika pertahanan di wilayah perairan Indonesia saat ini. Menurut Yudo, sebagai bangsa yang dianugerahi wilayah kepulauan yang sangat luas, maka membangun kekuatan maritim adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan.

Lebih jauh lagi dia memaparkan, pusaran perebutan pengaruh oleh kekuatan-kekuatan besar oleh dunia di kawasan Asia dan Asia Tenggara dapat melahirkan potensi ancaman terhadap kedaulatan dan eksistensi negara Indonesia. Oleh karena itu penguatan pertahanan adalah satu jawabannya.

"Dengan berlatarbelakang perkembangan lingkungan strategis tersebut, maka pembangunan kekuatan pertahanan laut Indonesia harus didasari pada prinsip yang visioner, maju, dan modern dengan tetap mengacu pada keselarasan dari ketiga pilarnya yaitu, pembangunan SDM, alutsista, dan organisasi. SDM yang tangguh dan profesional berbanding lurus dengan pembangunan alutsista serta diikuti dengan organisasi yang sesuai," ujarnya.(amt/sumber:viva.co.id)