Penjualan Hyundai Januari 2022 Turun Karena Kekurangan Chip Global

  • Oleh : Taryani

Sabtu, 05/Feb/2022 20:25 WIB
Hyundai Creta, salah satu produk andalan pabrikan mobil Korea Selatan. (Foto:ANTARA) Hyundai Creta, salah satu produk andalan pabrikan mobil Korea Selatan. (Foto:ANTARA)

JAKARTA (BeritaTrans.com) -  Produsen mobil terbesar Korea Selatan, Hyundai Motor Co., mengatakan penjualannya turun 12 persen bulan lalu dari tahun sebelumnya di tengah kekurangan chip global.

Hyundai Motor menjual 282.204 kendaraan pada Januari, turun dari 321.068 unit setahun sebelumnya, kata perusahaan itu, dikutip dari Yonhap, Sabtu.

"Kami akan menyesuaikan jadwal produksi kendaraan untuk mengatasi kekurangan semikonduktor yang sedang berlangsung, sambil fokus pada peningkatan penjualan model-model baru dan meningkatkan profitabilitas," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.

Penjualan domestik turun 22 persen menjadi 46.205 unit dari 59.501 selama periode tersebut, karena kurangnya suku cadang semikonduktor terus mempengaruhi produksi dan penjualan kendaraan, kata pernyataan itu.

Penjualan luar negeri juga turun 9,8 persen menjadi 235.999, dari 261.567 di tengah pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.

Untuk keseluruhan tahun 2021, penjualan keseluruhan Hyundai naik 3,9 persen menjadi 3,89 juta mobil dari 3,74 juta unit di tahun sebelumnya.

Ini telah menetapkan target penjualan 4,32 juta unit untuk tahun ini.

Sementara itu, Hyundai melanjutkan pengoperasian pabrik Asan setelah menangguhkannya dari 3-28 Januari untuk mempersiapkan produksi kendaraan listrik.

Hyundai Motor akan menghentikan pabrik Asan dari 3-28 Januari untuk meningkatkan fasilitas sebelum memulai produksi EV tahun depan, kata perusahaan itu dalam pengajuan peraturan.

Pabrik Hyundai di Asan berkapasitas 300 ribu unit per tahun memproduksi sedan Sonata dan SUV Santa Fe.

Hyundai memiliki tujuh pabrik domestik - lima di Ulsan, satu di Asan dan satu di Jeonju - dan 10 pabrik di luar negeri - empat di China dan masing-masing satu di Amerika Serikat, Republik Ceko, Turki, Rusia, India, dan Brasil. Kapasitas gabungan mereka mencapai 5,5 juta kendaraan. (tr/Sumber:ANTARA)