Angkasa Pura II Geber Pengembangan Cargo Village

  • Oleh : Naomy

Senin, 07/Feb/2022 21:22 WIB
Kargo udara di Bandara Angkasa Pura II Kargo udara di Bandara Angkasa Pura II

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Melihat kinerja positif sepanjang tahun 2021 di tengah pandemi, Angkasa Pura II optimistis angkutan kargo kembali tumbuh di tahun ini. 

Baca Juga:
Mantap, Meroket 15 Tangga, Bandara Soekarno-Hatta jadi Peringkat 28 Terbaik Dunia Tahun 2024

Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyebutkan, perseroan memproyeksikan angkutan kargo pada 2022 dapat mencapai lebih dari satu juta ton atau naik sekitar 23% dibandingkan dengan 2021. 

“Guna mencapai target tersebut, tentunya bandara-bandara AP II harus memastikan keandalan layanan dan fasilitas dalam penanganan angkutan kargo serta memperkuat kolaborasi dengan seluruh stakeholder,” ujar Muhammad Awaluddin, Senin (7/2/2022). 

Baca Juga:
Cuma 12 Hari Libur Lebaran, Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Tembus 2,02 Juta, jadi Tersibuk di Asia Tenggara

Adapun sebagai upaya membawa pengelolaan kargo menjadi lebih baik, AP II pada tahun ini juga akan membangun kawasan Cargo Village di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kertajati. 

Saat ini AP II bersama-sama Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau dikenal juga dengan Indonesia Investment Authority (INA), yang merupakan sovereign wealth fund asal Tanah Air, tengah mempersiapkan proses tender untuk kemitraan strategis guna pengembangan Cargo Village di Bandara Soekarno-Hatta. 

Baca Juga:
Penumpang di Puncak Arus Balik di 20 Bandara Angkasa Pura II Tembus 309.477, Operasional dan Layanan Lancar

“Cargo Village ini menandakan transformasi layanan kargo di Indonesia akan turut meningkatkan daya saing Bandara Soekarno-Hatta di tingkat regional dan global. Cargo Village Bandara Soekarno-Hatta dilengkapi dengan state of the art technology dan menandakan dimulainya era baru dan modern dalam pelayanan kargo udara di Indonesia,” ujar Awaluddin. 

Pengembangan Cargo Village Bandara Soekarno-Hatta dilakukan di atas lahan seluas 90 hektare atau tiga kali lipat dari terminal kargo eksisting. 

Kapasitas Cargo Village ini dapat menangani 1,5 juta - 2,2 juta ton kargo per tahun, atau jauh dari kapasitas terminal kargo eksisting yang ada sekarang yaitu 700.000 ton per tahun. 

"Digitalisasi juga diterapkan di setiap lini Cargo Village guna mempermudah dan mempercepat berbagai proses," ucapnya. 

Adapun kawasan Cargo Village juga akan dibangun di Bandara Kertajati, di mana langkah ini sejalan dengan fokus pengembangan Bandara Kertajati untuk menjadi pusat layanan kargo dan sebagai pusat perawatan pesawat (Maintenance, Repair and Overhaul/MRO). (omy)