Bongkar Muat AU Virgo Jadi Penanda Pelabuhan Belawan Resmi Beroperasi

  • Oleh : Redaksi

Senin, 14/Feb/2022 09:09 WIB
foto:istimewa/kompas.com foto:istimewa/kompas.com

MEDAN (BeritaTrans.com) - AU Virgo, kapal tanker berbendera Indonesia menjadi kapal pertama yang menggunakan jasa kepelabuhanan Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) di Terminal Multipurpose Pelabuhan Belawan, Kota Medan. Kapal sepanjang 100 meter tersebut melakukan bongkar muat komoditas curah cair sebanyak 4.300 ton yang akan diekspor ke Myanmar. 

SPMT terus memperluas layanan dengan beroperasinya Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Tanjung Intan mulai 1 Februari 2022. Dimulainya operasional dua pelabuhan ini menjadi kelanjutan dari penandatanganan kesepakatan serah operasi bisnis Pelindo dengan SPMT pada 29 Desember 2021.

Baca Juga:
SPMT Dorong Pembangunan Berkelanjutan Melalui TJSL

Diawali dengan serah operasi Pelabuhan Dumai kepada SPMT pada 1 Januari 2022 lalu. Direktur Utama SPMT Drajat Sulistyo dalam keterangan tertulisnya mengatakan, SPMT akan mengoperasikan 22 Terminal Non-Petikemas yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.

Juga mengelola 12 Terminal Non-Petikemas melalui dua anak perusahaan yaitu PT Pelabuhan Tanjung Priok dan PT Indonesia Kendaraan Terminal. "Pelabuhan Belawan menjadi pelabuhan utama di Pulau Sumatera, pada 2021 terus mengalami peningkatan, di antaranya produktivitas bongkar muat curah kering," kata Drajat, Kamis (10/2/2022). 

Baca Juga:
Jadi Duta Perusahaan, SPMT Dorong Karyawan Sebar Informasi Positif di Medsos

Produktivitas bongkar muat curah kering di Pelabuhan Belawan pada 2021 sebesar 409,96 T/C/H yang artinya naik 10 persen dibanding 2020 serta produktivitas curah cair melalui pipa terpadu sebesar 179,21 T/P/H, meningkat sebesar 6,6 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Sedangkan Pelabuhan Tanjung Intan di Cilacap, Jawa Tengah, merupakan pelabuhan curah kering terbesar di Pulau Jawa dengan arus barang mencapai 4.830.538 Ton/M3 di 2021 dengan batubara sebagai komoditas utamanya.

Memiliki total panjang dermaga 823 meter dan lapangan penumpukan seluas 69.986 meter persegi. "Pelabuhan Tanjung Intan merupakan pintu gerbang logistik utama di pantai selatan Pulau Jawa," ucapnya.

Baca Juga:
Pelindo Segera Memulai Transformasi Pelabuhan Belawan

Awal Januari lalu, Terminal Pelabuhan Dumai, Riau, resmi beroperasi. Ditandai dengan dimulainya operasional cargo handling perdana di terminal curah kering Pelabuhan Dumai pada Kapal MV Alahas berbendera Panama. Kapal dengan panjang 110 meter dan bobot 8.615 GT memuat komoditas Palm Kernell Shell (PKS) atau cangkang sebanyak 10.000 metrik ton yang akan diekspor ke Jepang. “Pelabuhan Dumai merupakan pelabuhan pengekspor CPO terbesar di Indonesia, ini hasil kerja keras seluruh insan SPMT untuk mewujudkan SPMT sebagai Indonesian Connectivity Champion,” kata Drajat. 

Dijelaskan Drajat, SPMT memfokuskan layanan pada pengelolaan terminal non-petikemas seperti terminal curah cair, curah kering, multipurpose hingga terminal penumpang dan terminal kendaraan. Menurut dia, di tengah pandemi Covid-19, Pelabuhan Dumai tetap mencatatkan performa positif dalam pengapalan Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya di Indonesia dengan angka rata-rata 400.000 ton lebih setiap bulan.

Jenis komoditas curah cair yang dikirim adalah CPO yang diekspor ke India, China dan Eropa. Untuk curah kering yaitu Palm Kernel Ekspeller (PKE) dan PKS banyak diekspor ke Asia Timur dan Eropa. "Kita terus memperkuat konektivitas dan menciptakan biaya logistik yang efisien dan efektif, meningkatkan daya saing nasional," tuntasnya.(amt/sumber:kompas.com)