Pesawat Angkut Rusia Jatuh di Dekat Ukraina, Semua Awak Tewas

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 25/Feb/2022 16:40 WIB
Foto: VIA REUTERS/SOCIAL MEDIA Foto: VIA REUTERS/SOCIAL MEDIA

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Rusia melaporkan pesawat angkut Antonov An-26 miliknya jatuh di Kota Voronezh, selatan Rusia. Kecelakaan pesawat yang membawa peralatan militer itu menewaskan seluruh awak di dalamnya.

"Selama penerbangan yang direncanakan untuk mengangkut peralatan militer, sebuah pesawat An-26 dari pasukan kedirgantaraan Rusia jatuh," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, dilansir AFP, Jumat (26/2/2022).

Baca Juga:
Menhan Prabowo Beberkan 4 Pelajaran Penting dari Perang Rusia-Ukraina

"Para kru tewas," tanpa memberikan rincian lebih jauh.

Diketahui pesawat An-26 membawa sekitar enam awak dan 38 personel militer.

Baca Juga:
Pilot Rusia yang Tertangkap di Ukraina: Kami Sudah Kalah Perang

Secara terpisah, seorang juru bicara Kementerian Pertahanan membenarkan kecelakaan tersebut kepada AFP. Namun menolak menyebut berapa jumlah orang yang tewas.

Kementerian Pertahanan Rusia menyalahkan kegagalan peralatan atas kecelakaan itu. Namun kecelakaan pesawat tersebut tidak menyebabkan kerusakan di darat.

Baca Juga:
Rusia Kerahkan Konvoi Militer Besar Sepanjang 60 Km untuk Serang Kiev Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan operasi militer di Ukraina sejak Kamis (24/2) kemarin. Selama hari pertama invasi, serbuan Rusia itu telah menewaskan lebih dari 100 warga Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sebanyak 137 warga Ukraina tewas di hari pertama pertempuran dengan Rusia. Sebanyak 316 orang mengalami luka-luka.

"Hari ini kita telah kehilangan 137 pahlawan kami, warga negara kami. Militer dan sipil," kata Zelensky dalam pidatonya, seperti dilansir AFP, Jumat (25/2/2022).

Zelensky telah menandatangani dekrit yang memerintahkan mobilisasi umum. Hal itu dikarenakan Ukraina yang tengah menghadapi invasi besar-besaran oleh pasukan Rusia.

Zelensky mengatakan pihaknya akan memanggil warga yang mengikuti wajib militer dan cadangan di semua wilayah Ukraina, menurut dekrit yang diterbitkan oleh kepresidenan Ukrain. Dekrit itu berlaku selama 90 hari.(amt/sumber:detik.com)