TNI AL Pesan Kapal Patroli Cepat 60 Meter

  • Oleh : Taryani

Senin, 07/Mar/2022 09:28 WIB
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal), Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono. (Foto:Kompas.com) Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal), Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono. (Foto:Kompas.com)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - TNI Angkatan Laut memesan kapal patroli cepat 60 meter dari PT Karimun Anugerah Sejati.

Pemesanan unit ini guna memaksimalkan pelaksanaan tugas operasi keamanan laut (Opskamla) menghadapi tingginya dinamika perkembangan lingkungan strategis.

“Saya yakin kita semua akan mampu memberikan yang terbaik demi suksesnya proyek ini,” kata Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal),  Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/3/2022).

Saat ini pembangunan kapal tersebut dalam proses first steel cutting dan keel laying yang merupakan penanda proses awal pembangunan kapal ini.

Nantinya, kapal ini memperkuat Komando Armada I (Koarmada I). Adapun proses pembangunan kapal ini melalui beberapa tahapan penting.

Di antaranya first steel cutting dan keel laying dilaksanakan pada Maret 2022. Kemudian rencana peluncuran dilaksanakan pada Mei 2023 dan delivery kapal dilakukan pada Agustus 2023 mendatang.

Kapal patroli cepat 60 meter yang sedang dibangun ini akan menjadi komponen penting bagi kemampuan TNI AL pada masa mendatang.

Heri mengatakan bahwa kapal ini merupakan salah satu unsur penting dalam Armada TNI AL.

Kemampuan dari kapal patroli cepat merupakan hal yang signifikan tidak hanya bagi TNI AL, namun juga memiliki implikasi strategis pada postur pertahanan negara secara keseluruhan.

Hal ini sesuai dengan salah satu poin program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono yaitu modernisasi kapal perang hingga pesawat udara menuju kekuatan yang siap dioperasikan.

Spesifikasi kapal ini memiliki panjang 60 meter dan lebar 8,5 meter yang mampu mengakomodasi 55 orang kru.

Selain itu, kapal ini dapat melaju dengan kecepatan maksimal 24 knot dan kemampuan jelajah 8 hari serta dilengkapi dengan 1 unit Cal 40 mm dan 2 unit Cal 12,7 mm sebagai pertahanannya.

Heri menambahkan, tujuan yang ingin dicapai bukan hanya untuk membangun kemampuan, namun juga sebagai langkah nyata dalam mewujudkan kemandirian pembangunan alat utama sistem persenjataan (alutsista). (tr/Sumber:Kompas.com)