Bram 2 Hari 2 Malam Geber Bus Sempati Star Bekasi-Medan

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 11/Mar/2022 13:53 WIB
Kedua sopir bus PO Sempati Star Agra dan Bram saat memulai perjalanan dari Terminal Bekasi, Jumat (11/3/2022). Kedua sopir bus PO Sempati Star Agra dan Bram saat memulai perjalanan dari Terminal Bekasi, Jumat (11/3/2022).

BEKASI (BeritaTrans.com) - Bersiap menempuh perjalanan panjang hingga Medan, sopir dan kru bus PO Sempati Star ini sudah siap dengan seragamnya, mulai dari keberangkatan di Terminal Bekasi, Jawa Barat. 

Mengawali perjalanan pada Jumat (11/3/2022), dari Bekasi, ketiga orang kru yang terdiri dari dua sopir dan satu kenek sudah berseragam rapih untuk melayani penumpang hingga sampai tujuan akhirnya. 

Baca Juga:
Terminal Bekasi Ramai Dipadati Penumpang Akhir Tahun

Bus Sempati Star tersebut dikemudikan oleh Ibrahim dan Agra, keduanya tampak kompak dengan kemeja putih. Sedangkan kondektur tampak mengenakan seragam kemeja khusus dengan warna khas Sempati Star. 

Perjalanan darat dari Bekasi-Medan menggunakan bus membutuhkan waktu yang panjang. Kru akan menghabiskan waktu lebih dari dua hari dan secara bergantian akan menjalankan bus. 

Baca Juga:
Mbak Wiwit Sopir Bus PO MTI, Baru Kerja 5 Hari Gajinya Fantastis

"Sekarang (perjalanan) dua hari dua malam setengah, soalnya kita lewati tol terus," kata Imbrahim ditemui BeritaTrans.con dan Aksi.id Terminal Bekasi, Jumat (11/3/2022).  

Pria yang akrab di sapa Bram tersrbut mengatakan perjalanan di Sumatera akan melawati beberapa jalan tol yang kini mempersingkat waktu perjalanan jika dibandingkan sebelum adanya tol. Sebelumnya bus yang melintas jalan tersebut akan memakan waktu selama tiga hari tiga malam.  

Baca Juga:
Ramai Pemudik, Tiket Bus Beberapa PO di Terminal Bekasi Sudah Habis

Syarat perjalanan yang mengharuskan swab PCR atau Antigen, kini dikatakan Bram sudah tidak ada. Diketahui hal itu juga mengacu pada peraturan pemerintah yang keluar pada 8 Maret 2022 lalu. 

Meski tidak adanya aturan syarat perjalanan, Bram menceritakan bahwa penumpang bus semakin sedikit dan bus harus menunggu dengan bus lainnya untuk mendapatkan penumpang.  

"Kita sebulan cuma dapat palingan tiga trip," ujar Bram.  

Jumlah penumpang bus juga diungkapkannya tidak terlalu begitu terasa. Dia mengungkapkan, penumpang tetap ada namun masih relatif sepi. 

"Penumpang Alhamdulillah lah, masih belum ramai, nanti di jalan ada aja sih," kata Bram. 

Warga Lueng Putu, Pidie Jaya tersebut menceritakan, antrean bus saat pandemi semakin banyak, bisa mencapai tiga sampai empat bus. 

Bus akan diberangkatkan dalam satu hari satu bus dari arah Jabodetabek atau sebaliknya, paling maksimal akan berangkatkan dua bus pada hari-hari tertentu, seperti hari besar. 

Bus yang akan melewati jalan tol juga berpengaruh terhadap pembeehentian karena ada penumpang dengan jarak-jarak dekat.  Bram mengatakan, jika ada penumpang yang hendak turun di daerah tertentu yang mengharuskan bus keluar tol, maka bus tidak akan melakukannnya. Penumpang tersebut harus diturunkan sampai di pintu tol saja, baik yang keluar maupun saat masuk tol.  

"Kita enggak ada lagi lewat bawah(jalur non tol). Kalau turunkan penumpang sampai pintu tol saja," kata Bram. (fhm)