KAI Commuter Ingatkan Kapasitas Penumpang KRL Dibatasi 60% dan Tetap Disiplin Prokes

  • Oleh : Fahmi

Minggu, 13/Mar/2022 17:49 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - KAI Commuter terus mengingatkan penumpang untuk disiplin Protokol Kesehatan dengan berlakunya sejumlah penyesuaian aturan di KRL. Salah satu sosialisasi yang dilakukan adalah mengenai kapasitas pengguna. 

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan kapasitas penumpang yang menurut aturan terbaru adalah maksimum 60%, jumlah pengguna tetap dibatasi. 

Baca Juga:
Libur Lebaran Usai, KAI Commuter Layani Lebih 954 Ribu Penumpang KRL Tiap Harinya

"Guna memudahkan pengguna mengetahui batasan kapasitas, KAI Commuter telah menempel stiker di tempat duduk, jendela, maupun lantai kereta," kata Anne, Ahad (13/3/2022). 

Dijelaskan dengan adanya stiker sosialisasi, penumpang diharapkan mengikuti sebagai panduan posisinya saat duduk maupun berdiri guna tetap menjaga jarak aman dengan sesama. 

Baca Juga:
KAI Commuter Prediksi 900 Ribu Lebih Penumpang KRL Jabodetabek di Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran

"KAI Commuter mengajak pengguna mengikuti stiker sosialisasi ini dan tidak memaksa masuk ke dalam kereta yang telah terisi sesuai kapasitas yang diizinkan, ditandai dengan pengguna seluruhnya sudah berdiri dan duduk sesuai marka," ujar Anne. 

Menurut Anne, upaya menjaga jarak aman yang selama ini telah dilakukan melalui antrean penyekatan pengguna di stasiun juga masih berjalan. 

Baca Juga:
Stasiun Integrasi KRL dengan KA Lokal, KAJJ, LRT hingga KA Bandara Terjadi Peningkatan Penumpang, KAI Commuter: Memudahkan Perjalanan Mudik Masyarakat

"Guna menjaga kapasitas kereta di jam-jam sibuk, petugas akan mengatur pengguna untuk masuk ke kereta. Agar terhindar dari kepadatan dan antrean saat jam sibuk, pengguna dapat merencanakan perjalanannya menggunakan aplikasi KRL Access," sebut Anne. 

Dijelaskan aplikasi tersebut, penumpang bisa mengakses informasi kepadatan di stasiun dan posisi KRL secara real time. 

Saat ini KAI Commuter juga tetap menjalankan 1.005 perjalanan KRL dengan mayoritas perjalanan beroperasi di jam sibuk pagi dan sore hari. Selain frekuensi perjalanan, upaya memaksimalkan jaga jarak juga dilakukan dengan mengoperasikan rangkaian kereta yang lebih panjang. 

Anne juga menjelaskan, sejak berlakunya aturan baru sesuai SE Kemenhub nomor 25 tahun 2022 pada 9 Maret lalu volume pengguna KRL sedikit meningkat. Sebelum berlakunya kapsitas 60%, pada hari-hari kerja di bulan Maret rata-rata volume pengguna KRL mencapai 476.200 pengguna per hari. Sementara pada hari-hari kerja sejak berlakunya kapasitas 60%, volume pengguna lebih tinggi 2,5% menjadi rata-rata 488.392 per harinya. 

Dengan adanya sedikit peningkatan ini sejalan dengan penyesuaian kapasitas KRL, KAI Commuter mengajak pengguna disiplin protokol kesehatan. 

"Pengguna tetap harus memakai masker saat masuk area stasiun. Selanjutnya pengguna juga harus sudah divaksin yang dibuktikan dengan memindai kode QR melalui aplikasi peduli lindungi atau menunjukkan kartu vaksin," kata Anne. 

Aturan dan tata tertib selama pandemi juga masih berlaku. Pengguna tidak diperkenankan bicara secara langsung maupun melalui telepon saat berada di dalam kereta. 

"Aturan menggunakan KRL di luar jam-jam sibuk masih berlaku untuk lansia. Sementara balita sudah kembali dapat menggunakan KRL dengan harus didampingi orang tua dan bepergian di luar jam sibuk," pungkas Anne. (Fhm)