Kapal Ferry Terbakar di Galangan Teluk Waru Lembar

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 15/Mar/2022 17:06 WIB
foto:istimewa/Facebook @Denny Jiwan Mukti/ foto:istimewa/Facebook @Denny Jiwan Mukti/

LOMBOK (BeritaTrans.com) - Kapal ferry KMP Nusa Abadi yang dalam kondisi docking terbakar. Diketahui kebakaran kapal ferry KMP Nusa Abadi tersebut terjadi di galangan kapal miliki PT Dukuh Raya Shipyard di Teluk Waru, Desa Labuan Tereng, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, pada Selasa, (15/3/2022) pagi

Kabar kebakaran kapal ferry KMP Nusa Abadi itu diunggah oleh akun facebook @Denny Jiwan Mukti.

Baca Juga:
Kapal Pengangkut BBM Terbakar di Marunda, Ini Penyebabnya!

Dalam video itu terlihat api menjilat keseluruhan badan kapal yang sudah lima tahun tidak terpakai itu.

KMP Nusa Abadi sebelumnya melayani jasa penyebrangan pelabuhan Kayangan dan Pototano. Namun sejak lima tahun terakhir berhenti beroperasi karena tidak sesuai spesifikasi untuk pelayaran di jalur itu.

Baca Juga:
Respon Cepat! Pangkalan PLP Tanjung Priok Bantu Pemadaman dan Gelar Oil Boom Terhadap Kapal Terbakar di Sunda Kelapa

Hingga berita ini ditulis, jumlah kerugian material dan penyebab kebakaran kapal ferry tersebut masih belum diketahui.

Galangan kapal PT Dukuh Raya Shipyard merupakan perusahaan galangan kapal yang telah beroperasi di NTB sejak tahun 2001, namun cikal bakal adanya galangan kapal jauh sebelum waktu itu.

Baca Juga:
Kapal Ferry KMP Tranship 1 Terbakar di Pelabuhan Bakauheni

Dilansir dari situs resmi pemerintah kabupaten Lombok Barat, www.lombokbarat.go.id menyebutkan bahwa keberadaan galangan kapal di NTB pertama kali pada tahun 1994 oleh H. Muhammad Arifin.

Dikatakan oleh Agus Salim Direktur PT Dukuh Raya Shipyard, keberadaan galangan kapal di NTB juga menjadi respon dari program tol laut yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo beberapa tahun lalu.

Selain itu keberadaan galangan kapal PT Dukuh Raya Shipyard telah menyumbang lapangan pekerjaan di sektor perhubungan laut.

Ada 100 pekerja di PT. Dukuh Raya saat ini dan 90 Persen tenaga kerja berasal dari Lombok, 10 persen pekerja dari luar daerah.

“Nanti akan ada empat galangan kapal, di mana satu galangan membutuhkan 100 pekerja, jadinya nanti kita butuhkan 400 Pekerja dan insyaallah nanti kita akan berusaha untuk memprioritaskan putra daerah,” ucap Agus Salim.

Potensi pariwisata dan ekonomi NTB yang semakin pesat, mengakibatkan jalur laut tidak hanya dipenuhi kapal jenis ferry ukuran kecil saja.

Namun juga sejumlah kapal berbobot besar menyusul dibukanya jalur penyebrangan Surabaya ke Lombok.

Dengan adanya pelabuhan Gili Mas menyebabkan PT Dukuh Raya Shipyard meningkatkan kapasitas galangan kapalnya dan mampu melakukan perbaikan kapal dengan bobot 3.000 DWT.

Pada tahun 2021 lalu, Bupati kabupaten Lombok Barat H. Fauzan Khalid menghadiri groundbreaking pembangunan galangan kapal tersebut.(amt/sumber:klikmataram.com)