Banyuwangi Ingin Penerbangan Umrah Langsung ke Arab Saudi

  • Oleh : Taryani

Sabtu, 26/Mar/2022 08:31 WIB
Penumpang salah satu maskapai turun dari pesawat di Bandara Banyuwangi. (Ist.) Penumpang salah satu maskapai turun dari pesawat di Bandara Banyuwangi. (Ist.)

BANYUWANGI (BeritaTrans.com) - Pemkab Banyuwangi terus berupaya menjajaki pemberangkatan umrah dari Bandara Internasional Banyuwangi langsung ke Arab Saudi.

Untuk menindaklanjuti keseriusan itu, Dinas Perhubungan Banyuwangi menggelar rapat koordinasi bersama Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) dari empat kabupaten, yakni Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, dan  Jember.

Sebagian besar Kemenag dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) se-eks Karesidenan Besuki sangat mendukung pemberangkatan umrah direct flight dari Bandara Banyuwangi ke Arab Saudi.

Alasannya, rata-rata jemaah umrah berusia lanjut atau di atas 50 tahun cukup tinggi. Jika berangkat dari Bandara Internasional Banyuwangi, jemaah tidak perlu memutar mencari gate penerbangan.

”Lebih hemat waktu dibandingkan harus ke Bandara Juanda Surabaya maupun ke Jakarta. Selain itu juga lebih hemat biaya,” ungkap Kepala Seksi Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Banyuwangi, Zainal Abidin.

Menurut Zainal, potensi keberangkatan dari Bandara Internasional Banyuwangi sangat besar. Satu Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dalam tahun 2022 rata-rata memberangkatkan 2 ribu hingga 5 ribu jemaah.

”Untuk Banyuwangi ada tiga sampai empat PPIU, tinggal kalikan saja. Itu belum termasuk PPIU di kabupaten tetangga seperti Jember, Bondowoso, dan Situbondo,” bebernya.

Pihaknya sangat mendukung jika pemberangkatan umrah bisa direct flight dari Bandara Internasional Banyuwangi ke Arab Saudi.

Jika rencana ini bisa terlaksana, maka slot penerbangan internasional akan terisi. Di sisi lain akan menguntungkan perhotelan di Banyuwangi.

Sementara ini, jemaah umrah yang baru tiba dari Arab Saudi wajib menjalani karantina di hotel.

”Jika ini benar-benar terlaksana, maka dampaknya akan sangat luar biasa. Khususnya bagi Banyuwangi,” terangnya.

Sayangnya, rencana besar tersebut masih dalam proses penjajakan. Rencana tersebut sangat bergantung pada airlines atau maskapai yang akan melayani rute penerbangan internasional dari Banyuwangi ke Arab Saudi.

”Jika direct flight dari Bandara Internasional Banyuwangi harganya minimal sama seperti Bandara Juanda Surabaya bukan tidak mungkin PPIU di empat kabupaten akan menghitung ulang  memberangkatkan jemaah umrahnya dari Bandara Internasional Banyuwangi,” kata Zainal.

Plt Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi, Dwi Yanto menambahkan, dari hasil rakor tersebut potensi keberangkatan jemaah umrah dari Bandara Internasional Banyuwangi sangat besar.

”Berapa jemaah yang akan berangkat melalui Bandara Internasional Banyuwangi sangat bergantung pada kapabilitas airlines menggandeng pihak PPIU. Jika mampu menggandeng tiga PPIU saja, tinggal mengalikan saja potensinya,” jelasnya.

Kuncinya, kata Dwi Yanto, ada pada efisiensi harga dan pelayanan airlines atau maskapai.

”Jika harga bisa lebih hemat maka besar kemungkinan PPIU akan memilih memberangkatkan jemaah umrah dari Bandara Internasional Banyuwangi,” kata Dwi Yanto.

Pihaknya akan terus menjajaki potensi keberangkatan jemaah umrah tersebut dengan pihak maskapai.

Harapannya, penerbangan langsung dari Banyuwangi ke Arab Saudi bisa segera terlaksana. (tr/Sumber:RadarBanyuwangi)