Kelangkaan Solar Masih Terjadi di Sumatera Barat

  • Oleh : Taryani

Jum'at, 01/Apr/2022 20:28 WIB
Ilustrasi kendaraan yang akan mengisi solar antre di SPBU. (Ist.) Ilustrasi kendaraan yang akan mengisi solar antre di SPBU. (Ist.)

PADANG (BeritaTrans.com) -  Kelangkaan solar  sejak seminggu silam di  Sumatera Barat belum juga  teratasi hingga saat ini.

Pantauan CNNIndonesia.com, Jumat (1/4/2022), kelangkaan solar tersebut menyebabkan antrean panjang kendaraan yang akan melakukan pengisian di sejumlah SPBU.

Antrean tampak terjadi di SPBU Kota Padang. Di SPBU daerah itu, antrean kendaraan yang akan  mengisi solar terlihat cukup panjang.

Salah satu sopir truk ditemui di SPBU Anak Aia, Kecamatan Koto tangah, Padang  bernama Agus mengatakan,  sudah mengantre sejak malam namun usahanya sia-sia karena ketika gilirannya solar  habis.

"Saya memulai perjalanan dari Lampung menuju ke sini (Sumbar). Terakhir mengisi BBM di Senawar, sampai di sini solar sudah habis," ujarnya dilansir CNNIndonesia.com, Jumat (1/4/2022).

Agus mengatakan,  dampak kelangkaan solar ini, ia dan beberapa sopir truk lainnya juga mengisi galon cadangan yang diletakkan di samping mobilnya.

"Nah jika di sini gak dapat (solar) lagi, saya susah  kembali ke Lampung," jelasnya.

Hal serupa juga dijelaskan pengemudi truk lainnya, Yos.

Ia baru memulai perjalanannya dari Kota Padang. Namun, karena terkendala bahan bakar yang sulit ditemukan membuat waktu keberangkatannya menjadi tertunda.

"Seharusnya berangkat malam ke Lahat, tapi solar habis, sehingga saya harus bersabar," jelasnya.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution mengatakan,  jumlah pasokan bahan bakar untuk Sumbar akan ditambah kuotanya sekitar 5 persen-10 persen.

Jumlah stok gasoline untuk Sumbar yaitu 411 ribu Kiloliter per tahunnya.

Dengan adanya penambahan jumlah hingga 10 persen itu, maka diharapkan kebutuhan dapat terpenuhi, sehingga tidak ada lagi antrean panjang.

"Secara nasional, kebutuhan stok gasoline yang mencakup Pertamax, Pertalite dan Solar itu akan dipenuhi hingga 23 hari ke depan. Langkah itu juga untuk mengantisipasi pelonjakan permintaan menjelang lebaran tahun 2022," kata Alfian.

Selain itu, kata dia juga akan membuka akses 24 jam pada setiap SPBU yang berada di jalur mudik di seluruh Indonesia.

"Kita melihat aturan PPKM kali ini lebih longgar dari yang sebelumnya, sehingga kepulangan orang akan mirip dengan 2019. Jadi kita antisipasi," lanjutnya.

Sementara, anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade yang menemani Alfian melakukan sidak tersebut memastikan BBM subsidi ini terdistribusi cukup di Sumbar.

"Kuota sudah di atas normal, bahkan 110 persen kuota gasoline sudah digelontorkan," jelasnya. (tr/Sumber:CNN)