Pengusaha Angkutan Keluhkan Pembatasan Pembelian Solar Bersubsidi

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 03/Apr/2022 21:36 WIB
Ilustrasi SPBU Pertamina. Foto: istimewa. Ilustrasi SPBU Pertamina. Foto: istimewa.

GUNUNGKIDUL (BeritaTrans.com) - Pengusaha angkutan mengeluhkan langkanya bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar.  Sejumlah SPBU melakukan pembatasan dalam penjualan kepada setiap armada angkutan.

Ketua Organda Gunungkidul Hendry Adrianto mengatakan, sejumlah SPBU di Jawa  menerapkan pembatasan pembelian minyak jenis solar. Rata-rata membatasi pembelian maksimal Rp.200.000 sampai dengan Rp300.000.

Baca Juga:
DAMRI Kerahkan 250 Bus Khusus Angkutan Lebaran 2024

“Dari Jakarta sampai Wonosari butuh sekitar 450 liter, kalau pembelian dibatasi sangat menyulitkan,” kata Hendry, Minggu (3/4/2022). 

Kebijakan pembatasan ini menjadikan awak angkutan menjadi leih sering berhenti di SPBU. Mereka harus mengisi agar tangki terisi dan tidak terjadi kekosongan. Kondisi ini juga berpengaruh terhadap filter solar menjadi cepat rusak dan butuh maintenance untuk perawatan.  
 
“Kami belum bisa berpikir untuk menaikkan harga tiket. Tiket masih normal,” katanya.

Baca Juga:
Resmi Naik! Berikut Daftar Terbaru Harga BBM Pertamina Per Wilayah di Indonesia

Pengusaha angkutan berharap kebijakan pemerintah bisa mendukung kegiatan di masyarakat. Adanya pembatasan akan menyulitkan masyarakat, yang baru saja akan bangkit dari pandemi Covid-19.

Pengusaha angkutan juga menyambut baik kebijakan relaksasi terhadap pemudik yang hanya menerapkan syarat sudah divaksin. Hal ini diyakini akan menjadi angin segara bagi pelaku usaha jasa transportasi.

Baca Juga:
Khusus yang Nama Agus Bisa Isi Bensin Gratis 2,5 Liter di SPBU Pertamina

“Kami siap menyambut pemudik dan menyiapkan armada tambahan yang sudah lama dikandangkan,” katanya. 
 
Area Manager Communication, Relations & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho  mengatakan Pertamina memastika ketersediaan stok BBM jenus tertentu dan BBM subsidi.  

"Menurut pantauan kami, penyaluran Solar subsidi di Jawa Tengah dan DIY normal, lancar, dan terkendali hingga saat ini," ujarnya.

Brasto menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menyalurkan Solar subsidi untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Jawa Tengah dan DIY sehingga konsumen tidak perlu khawatir. Ketahanan stok produk Solar di Fuel Terminal di Jawa Tengah dan DIY mencapai hampir 16 hari. Angka tersebut belum termasuk stok di kilang maupun dalam pengantaran melalui kapal.
 
“Ada 754 SPBU di wilayah operasi kami yang ditetapkan untuk menerima alokasi penyaluran produk Solar, di antaranya 675 di Jawa Tengah dan 79 di DIY,” kata Brasto. (dn/sumber: inews.id)