Pengalaman Mengesankan Astronaut Jalani Puasa di Antariksa

  • Oleh : Redaksi

Senin, 04/Apr/2022 07:05 WIB
Pengalaman Astronaut Jalani Puasa di Luar Angkasa. Foto: Thinkstock  Pengalaman Astronaut Jalani Puasa di Luar Angkasa. Foto: Thinkstock

Jakarta (Beritatrans.com) - Bagi umat Muslim, menjalankan puasa merupakan kewajiban meskipun sedang menjalani tugas sampai ke luar angkasa sekalipun. Momen itu yang dialami astronaut Arab pertama, Pangeran Sultan bin Salman Al Saud.

Sekilas kenal dengan namanya? Ya, dia adalah bagian dari anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi, tepatnya putra dari Raja Salman.

Pangeran Sultan meluncur pada 17 Juni 1985 menggunakan pesawat ulang alik Discovery kepunyaan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dari Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat.

Dalam program antariksa tersebut, Pangeran Sultan mengembang tugas misi NASA STS 51-G selama tujuh hari di orbit. Di sana, ia membantu menyebarkan satelit untuk Organisasi Komunikasi Satelit Arab (Arabsat)

Bukan hanya sebagai astronaut Arab pertama yang pergi ke luar angkasa, Pangeran Sultan juga mencatat rekor sebagai Muslim pertama yang ke ruang hampa. Ketika ke luar angkasa, ia masih berusia 28 tahun.

Menariknya, dalam misi ini bertepatan dengan bulan Ramadan. Dalam sebuah fatwa mufti Kerajaan Sheikh Abdulaziz bin Baz, orang yang melakukan perjalanan luar angkasa boleh tidak berpuasa. Tetapi, Pangeran Sultan memilih untuk berpuasa.

Dalam menjalani puasa di atas ketinggian 387 km dari permukaan Bumi, Pangeran Sultan bin Salman Al Saud mengaku merasa lelah karena kurang tidur. Di bawah kondisi nol gravitasi, sulit untuk bisa tertidur dengan lelap.

Ia juga merasakan kekeringan dan kehilangan cairan, namun dia mampu menyelesaikan puasa sampai berbuka. Ia kemudian membatalkannya dengan hidangan ayam asam manis.

Seperti kebanyakan astronaut lainnya. Pangeran Sultan tetap harus makan tiga kali sehari. Baginya, puasa bukan tantangan terbesar di antariksa, tetapi saat menjalankan ibadah salat.

"Anda harus memasang kaki Anda di dalam pengikat khusus untuk berdiri kokoh di dalam pesawat ulang alik karena nol gravitasi," ujarnya dikutip dari Aa.com, Minggu (3/4/2022).

Pangeran Sultan mengungkapkan ketika sujud adalah ujian terbesarnya saat salat

"Sujud tidak mungkin, hanya sebagian yang mungkin. Juga, pada suasana ini, sujud menyebabkan pusing,' ungkapnya.

Pangeran Sultan bin Salman Al Saud juga berupaya tetap bisa mengaji di luar angkasa. Menurutnya membaca Al-Qur'an adalah kewajibannya sebagai umat Muslim.

"Allah memberi saya berkah untuk membaca seluruh Quran dalam lima hari. Setelah melakukan tugas harian saya termasuk eksperimen ilmiah, fotografi, dan tindak lanjut peluncuran Arabsat, saya mendedikasikan sebagian besar waktu luang saya untuk pengajian," tuturnya.

"Saya memohon kepada Allah untuk melimpahkan kesuksesan kepada kita semua dalam misi yang menantang ini sehingga kita menghormati kepercayaan semua orang yang mempercayai kita. Sholat subuh membuat saya nyaman dan optimis," pungkas Pangeran Sultan.   (ny/Sumber:detik.com)