Kapal Ponton Bawa 1.600 Ton Konpeyor Nyangkut di Jembatan Martadipura Kukar

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 09/Apr/2022 04:36 WIB
Foto: Kapal ponton bawa 1.600 ton konpeyor tabrak jembatan Martadipura, Kukar (Dok. Istimewa) Foto: Kapal ponton bawa 1.600 ton konpeyor tabrak jembatan Martadipura, Kukar (Dok. Istimewa)

KUTAI KARTANEGARA (BeritaTrans.com) - Sebuah kapal ponton menabrak badan bagian bawah jembatan Martadipura, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim). Kapal dengan nama TB Valdo III itu diketahui sedang mengangkut 1600 metrik ton konpeyor sabuk. 

"Jadi dia (kapal) nyangkut muatannya dengan badan jembatan," ujar Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II A Samarinda, Slamet Isyadi saat dihubungi wartawan, Jumat (8/4/2022). 

Baca Juga:
Forum ASA Shipping Dialogue Bahas Pentingnya Kolaborasi Pelayaran Regional

Kapal ponton ini diketahui bertolak dari Kota Samarinda menuju Kukar hingga menabrak badan jembatan pada Jumat pagi (8/4) sekitar pukul 10.30 Wita. Saat melintas, muatan kapal menyentuh badan jalan jembatan. 

"Kapal ini sedang angkut 1600 metrik ton konpeyor dari Samarinda menuju Kutai Kartanegara," kata Slamet. 

Baca Juga:
Disambut EGM Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, KM Dobonsolo Angkut Pemotor Arus Balik Gratis Terakhir Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok

Menurut Slamet, hingga sore ini pihak nahkoda masih melakukan upaya melepas muatan yang tersangkut. Jika tak ada solusi, bagian muatan kapal yang tersangkut bakal dipotong. 

"Upaya saat ini yang dilakukan pihak nahkoda membuka main hole dan mengisi air balas di sisi haluan. Jika tidak berhasil rencana melakukan pemotongan bagian muatan yang tersangkut di jembatan," katanya. 

Baca Juga:
65% Pemudik Telah Tinggalkan Sumatera Kembali ke Jawa dengan Angkutan Penyeberangan

Slamet mengatakan, tabrakan terjadi lantaran pihak nahkoda kapal tidak memeriksa kondisi air pasang dan tinggi muatan kapal. Nahkoda dinilai gagal melakukan pengamatan dengan sempurna. 

"Dia (kapal) tidak melakukan pengamatan dengan baik terkait dengan pengolongan (melintas di bawah jembatan), dari ketinggian air maupun tinggi muatan kapal," katanya. 

Saat ditanya apakah ada dampak kerusakan yang ditimbulkan, Slamet mengatakan belum dapat memastikan kondisi jembatan. Pihak KSOP masih akan melakukan koordinasi ke dinas terkait. 

"Kami akan koordinasi dulu dengan dinas terkait terkait kondisi jembatan, saya tidak mengetahui dan itu wewenang mereka untuk pemeriksaan," ungkapnya. 

Rencananya jika muatan yang tersangkut dapat dilepas, kapal ponton tersebut akan ditahan pihak KSOP untuk izin berlayar sampai proses pemeriksaan jembatan selesai. 

"Yang pasti lepas dulu dari jembatan, setelah itu baru kita evakuasi sekitar jembatan itu, sambil menunggu pemeriksaan instansi terkait," ujarnya.(fh/sumber:detik)