Tekan Kepadatan Arus Mudik, Berlaku Ganjil-Genap dan Dibuka hanya Satu Arah dari Tol Jakarta-Cikampek Mulai KM 47 sampai Kalikangkung

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 14/Apr/2022 05:59 WIB
Foto:istimewa/kompas.com Foto:istimewa/kompas.com

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kepala Korp Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Firman Shantyabudi, resmi mengumumkan rekayasa lalu lintas saat arus mudik Lebaran yang diprediksi bakal terjadi mulai 29 April 2022.

Firman mengatakan, untuk menekan kepadatan lalu lintas saat arus mudik, kepolisian bakal melakukan sistem satu arah atau one way bersamaan dengan ganjil genap, dari Km 47 Tol Jakarta-Cikampek sampai Gerbang Tol Kalikangkung atau Km 414.

Baca Juga:
Puncak Arus Kendaraan di Tol Sumut Diperkirakan Tejadi H-3 Lebaran

"Pada pelaksanaan mudik akan kita terapkan kebijakan one way dan ganjil genap secara bersamaan," kata Firman saat konferensi pers penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) terkait Pengaturan Lalu Lintas selama Angkutan Lebaran Tahun 2022, Rabu (13/4/2022).

Firman mengatakan, ada beberapa alasan kenapa memilih menerapkan dua skema rekayasa lalu lintas ttersebut secara bersamaan.

Baca Juga:
Daftar dan Jadwal Ruas Tol Penerapan One Way dan Contra Flow saat Mudik Lebaran

Pertama, berdasarkan hasil perhitungan para ahli di bidang jalan, kapasitas normal jalan tidak dapat menerima tambahan beban dari 47 persen pemudik yang diperkirakan bakal melintasi jalur darat, atau sekitar 200.000 kendaraan pemudik secara bersamaan.

"Itu dikategorikan sebagai kendaraan tidak bergerak. Jadi sekali lagi mohon jadi perhatian kita semua, apabila Polri tidak mengambil intervensi langkah rekayasa kendaraan tidak akan bergerak," ujar Firman.

Baca Juga:
Persiapan Arus Mudik Lebaran 2024, Polisi Survei Jalur Tol

"Karena itu dibutuhkan manajemen kapasitas jalan, yaitu paling sederhana kita akan menambah satu lajur berupa contraflow. Saat masih kurang kita akan lakukan one way dari arah Jakarta menuju timur (Trans Jawa)," kata dia.

Lebih lanjut Firman meminta masyarakat memperhatikan hal ini, karena saat one way diterapkan, ada konsekuensi pemakain jalan lain yang arah berlawanan atau menuju Jakarta, tidak bisa masuk ke jalan tol.

Nantinya, saat sistem one way diterapkan ada petugas yang berjaga untuk memastikan tidak ada pengguna kendaraan yang masuk ke arah gerbang tol pada wilayah masing-masing.

Artinya, masyarakat yang akan menuju Jakarta, akan dialihkan via jalan arteri. Karena itu, Firman meminta agar masyarakat memantau jadwal penerapan one way yang akan dilakukan.

"Ketika one way, masyarakat tak boleh lagi masuk dan akan diarahkan lewat arteri. Untuk menghindari pemborosan, waktu tunggu yang lama, kami menyarankan mereka yang akan bergerak ke Jakarta untuk menyimak jadwal one way kapan akan diakhiri," ujar Firman.

Selain itu, pengguna jalan tol yang akan mudik juga wajib memperhatikan kebijakan ganjil genap. Diharapkan sebelum berangkat, masyarakat mempersiapkan diri dengan mencocokan tanggal dengan pelat nomor kendaraan.

"One way akan kita lengkapi dengan ganjil genap, ini harus kami lakukan jadi sebelum berangkat harap disiapkan kendaraan yang akan digunakan berpelat nomor apa dan kapan bisa digunakan," ucap Firman.

"Sekali lagi kami tidak membatasi, tapi ini dilakukan bergantian secara prioritas demi kelancaran, ketertiban, keselamatan, serta kesehatan. Besar harapan kami agar masyarakat mengikuti arahan petugas di lapangan," katanya.(amt/sumber:kompascom)