Jokowi Resmikan Defend ID, Prabowo Kantongi Kontrak Rp 15 T

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 21/Apr/2022 07:24 WIB
Foto: Biro Pers Setpres  Foto: Biro Pers Setpres

Jakarta (Beritatrans.com)  - Holding BUMN industri pertahanan telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Holding dengan nama Defend ID ini terdiri dari PT Len Industri (Persero) selaku induk holding, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad, dan PT Dahana.

"Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim holding dan program strategis BUMN industri pertahanan Defend ID saya luncurkan hari ini," kata Jokowi dalam Peluncuran Holding dan Program Strategis BUMN Industri Pertahanan, Rabu (20/4/2022).

Jokowi mengatakan, Indonesia harus segera membangun kemandirian dan mendorong industri pertahanan agar siap menghadapi persaingan baru.

"Dan mampu memenuhi kebutuhan pokok untuk menjaga kedaulatan kita, kedaulatan negara kita, kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia," tambah Jokowi.

Baca Juga:
Selain Lanjutkan Program Jokowi, Ini Penjelasan Gerindra Ingin Menhan Prabowo Subianto Jadi Presiden: Laksanakan Amanat Pasal 33 UUD 1945

Jokowi menuturkan, kemandirian industri pertahanan harus diwujudkan bersama. Menurutnya, kemandirian industri tidak bisa diwujudkan sendiri-sendiri.

"Kita harus perkuat industrinya, kita juga harus bangun ekosistemnya agar tumbuh dan berkembang semakin maju," katanya.

Ia pun mengapresiasi pembentukan holding BUMN industri BUMN dengan nama Defend ID. Jokowi mengaku, pembentukan holding ini sudah lama ditunggu-tunggu.

"Karena itu saya mengapresiasi pembentukan holding BUMN industri pertahanan. Defend industri yang bernama Defend ID yang sudah lama ini saya tunggu-tunggu dan saya kejar-kejar terus agar BUMN industri pertahanan kita jauh lebih terkonsolidasi, ekosistemnya semakin kuat, mampu bersaing secara sehat dan menguntungkan," paparnya.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengantongi sejumlah kontrak saat holding BUMN industri pertahanan Defend ID diresmikan Presiden Jokowi. Salah satunya, modernisasi 41 kapal perang dengan PT PAL Indonesia dengan nilai US$ 1,1 miliar atau setara Rp 15,73 triliun (asumsi kurs Rp 14.300)

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, pembentukan holding tersebut diharapkan dapat meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

"Diharapkan dengan adanya holding BUMN industri pertahanan Defend ID ini akan meningkatkan TKDN menjadi 50% untuk teknologi-teknologi kunci dan untuk menjadi industri 50 terbesar dunia dalam bidang industri pertahanan pada tahun 2024," katanya.

Dia mengatakan, pada acara ini Kemenhan melakukan penandatanganan kontrak kerjasama dengan Defend ID. Salah satunya, modernisasi 41 kapal perang.

"Kesepakatan MRO dan peningkatan kemampuan serta modernisasi kapal perang TNI AL sebanyak 41 kapal perang antara PT PAL dan Kemenhan senilai US$ 1,1 miliar," katanya.

Berikut kontrak yang diteken antara Kemenhan dan Defend ID serta partner global:

1. Kontrak pengadaan 13 unit radar GCI dan pendukungnya antara PT Len Industri (Persero) dan Kementerian Pertahanan.

2. Pengadaan munisi kaliber kecil antara PT Pindad dan Kementerian Pertahanan

Baca Juga:
Disematkan Prabowo, Deddy Corbuzier Menerima Pangkat Militer Letkol Tituler

3. Kontrak MRO modernisasi 12 unit pesawat C130 antara PT Dirgantara Indonesia dan Kementerian Pertahanan

4. Kesepakatan untuk kerjasama MRO peningkatan kemampuan dan modernisasi kapal perang TNI AL antara PT PAL Indonesia dan Kementerian Pertahanan

Baca Juga:
Panglima TNI Jenderal Andika Kembali Mutasi Puluhan Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

5. Head of Agreement (HoA) teknologi elektronika pertahanan antara PT Len Indonesia (Persero) dan Thales International SAS, France

6. Memorandum of Understanding (MoU) produksi bersama produk armoured amphibious assault vehicle antara PT Pindad dan FNSS Savunma Sistemieri, Turki.     (ny/Sumber:detik.com)