Status Gunung Anak Krakatau Naik ke Level III, BMKG: Waspada Potensi Tsunami

  • Oleh : Fahmi

Senin, 25/Apr/2022 23:06 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring, Senin (25/4/2022). Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring, Senin (25/4/2022).

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Geologi dari Kementerian ESDM dan juga BNPB mengeluarkan perkembangan terkini mengenai status Gunung Anak Kerakatau (GAK). 

"Terjadi peningkatan level aktivitas Gunung Anak Krakatau dari Level II yaitu waspada menjadi Level III atau siaga," kata kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers, Senin (25/4/2022) malam. 

Baca Juga:
BMKG: Indonesia Bakal Terjadi Kemarau Kering Karena Fenomena El Nino

Dwikora menjelaskan, naiknya level status GAK bukan untuk evakuasi melainkan untuk meningkatkan kewaspadaan Pemerintah dan juga masyarakat terhadap potensi yang kemungkinan akan terjadi. 

"Kesiap-siagaan bukan level evakuasi. Kita harus memberikan informasi ke semua pihak, kepada pengelola pelayaran, hotel, masyarakat, untuk siap-siaga terhadap potensi yang ada," singgung Dwikorita. 

Baca Juga:
Update Gempa Bumi Magnituto 7,3 di Mentawai, Ini Penjelasan BMKG!

Secara historis aktivitas GAK ini pernah menimbulkan tsunami, sehingga perlu disampaikan hal-hal sebagai berikut, untuk mengantisipasi potensi terjadinya tsunami akibat peningkatan aktivitas GAK, BMKG bersama PVMBG-Badan Geologi terus memonitor perkembangan aktivitas GAK dan muka air laut di Selat Sunda. 

Dengan meningkatnya level aktivitas GAK dari Level II menjadi Level III yang disampaikan oleh PVMBG-Badan Geologi, maka masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi/tsunami terutama di malam hari, sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh BMKG. 

Baca Juga:
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Buruk di NTT dan NTB Hingga 11 April

"Masyarakat juga diminta untuk tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggungiawab, pastikan informasi hanya bersumber dari PVMBG-Badan Geologi dan BMKG serta BPBD setempat," pungkas Dwikorita. 

Dari penjabaran beberapa pihak, akfivitas pelayaran mudik, wisata dan masyarakat tetap bisa berjalan seperti biasanya. Hanya saja perlu ada peningkatan keterkaitan jalur atau sirine bencana. (fhm)