Dirjen Novie Pantau Jalur Mudik dengan Moda Udara dari Bandara I Gusti Ngurah Rai

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 29/Apr/2022 22:35 WIB
Dirjen Novie di Bandara Ngurah Rai Dirjen Novie di Bandara Ngurah Rai

 

BALI (BeritaTrans.com) – Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto meninjau arus mudik Lebaran dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (29/4/2022).

Baca Juga:
Menhub Sebut Pembangunan Bandara IKN Berjalan Sesuai Rencana

Berdasarkan data Monitoring Posko Koordinasi Angkutan Lebaran 2022 yang bertempat di Ruang Nanggala Kementerian Perhubungan, tercatat sementara sampai dengan Jumat (29/4) pukul 14:15 WIB, dari 50 bandara yang dipantau tercatat, realisasi jumlah penumpang internasional dan domestik pada H-4 tahun 2022 sebesar 207.700 penumpang.

Jumlah ini meningkat sebesar 97,6% jika dibandingkan dengan data hari biasa tahun 2022 sebesar 105.101 penumpang.

Baca Juga:
Penyelenggaraan Angkutan Udara Lebaran 2024 Sukses, Dirjen Kristi Apresiasi Kolaborasi Semua Pihak

Adapun pada lebaran H-4 ini, tercatat data H-4 domestik sebesar 196.428 penumpang dan data H-4 internasional sebesar 11.272 penumpang. 

“Dari 50 bandara pantauan untuk angkutan dalam negeri mengalami kenaikan dibandingkan periode data hari biasa tahun 2022 baik total jumlah pesawat, penumpang dan kargo," ujarnya.

Baca Juga:
Monitor Angleb di Bali, Dirjen Hubud: Semua Moda Alami Kenaikan Penumpang

Apabila diperbandingkan pada periode tahun 2019, data sementara untuk total angkutan udara domestik dan internasional periode H-4 tahun 2022, dengan total sebesar 207.700 penumpang masih mengalami penurunan sebesar 30,2%, dibanding tahun 2019 yang sebesar 297.501 penumpang.

Dari 50 bandara yang terpantau pada periode lebaran tahun 2022 ini, jumlah penumpang terbanyak terjadi di Bandar Udara Soekarno Hatta (CGK), Denpasar (DPS), Makassar (UPG) dan Balikpapan (BPN), demikian juga pada 10 bandara yang dipantau, jumlah penumpang tertinggi terjadi di Bandar Udara Soekarno Hatta. 

Untuk penerbangan tambahan (extra flight) pada H-4, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pemerintah telah mengeluarkan extra flight penerbangan domestik sebanyak kenaikan 100% dibanding tahun sebelumnya. 

"Dengan tidak adanya pembatasan perjalanan transportasi dan fenomena pemberian cuti bersama serta panjangnya hari libur, memberikan kesempatan pelaku perjalanan untuk berlibur dan sekaligus bersilahturahmi dengan keluarga di kampung halaman," ungkap Dirjen Novie. 

Hal ini menimbulkan dampak kenaikan jumlah penumpang yang signifikan jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya, namun lonjakan tersebut masih belum dapat menyamai jumlah penumpang pada periode tahun 2019.

“Kita semua berharap, angkutan udara pada mudik lebaran tahun 2022 ini dapat berjalan dengan aman dan lancar, tanpa ada kejadian menonjol yang mengganggu operasional penerbangan,” tutupnya. (omy)