Mudik Tahun ini Dinilai Berhasil

  • Oleh : Naomy

Minggu, 08/Mei/2022 08:27 WIB
Mudik gratis dengan bus Mudik gratis dengan bus

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Penyelenggaraan angkutan mudik Lebaran 2022 dapat dikatakan berhasil, meski di sana sini ada kekurangannya. 

Baca Juga:
Menhub Lepas Keberangkatan Penumpang Mudik Gratis dengan Bus di Terminal Jatijajar

Namun secara umum dapat dikatakan berhasil karena sedikit ditemukan kasus kemanusiaan yang menonjol terkait dengan penyelenggaraan angkutan mudik Lebaran. 

"Memang muncul kasus seperti pemblokiran jalan tol oleh pengguna jalan tol dari arah Bandung atau ketersendatan arus penyeberangan Merak – Bakaheuni, tapi semua dapat teratasi secara cepat," ucap Ki Darmaningtyas
Ketua INSTRAN (Institut Studi Transportasi), Ahad (8/5/2022).

Baca Juga:
Aqua Meriahkan Mudik Gratis Pemprov Jateng bagi Warga Jabodetabek

Indikator keberhasilan penyelenggaraan angkutan mudik Lebaran 2022 menurutnya, dapat dilihat dari kelancaran lalu lintas arus mudik dan balik, ketertiban dalam bertransportasi (terutama bagi sepeda motor), dan menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas, terutama yang membawa korban jiwa meninggal dunia.

Ukuran kelancaran dalam arus mudik ini memang tidak sama dengan kondisi normal, mengingat menurut PT Jasa Marga sebagai salah satu operator jalan tol, volume kendaraan pribadi yang melintas melalui ruas tol selama masa mudik Lebaran meningkat sampai 40% lebih. 

Baca Juga:
Mudik Gratis BUMN Untuk Bantu Arus Mudik Lebih Kondusif

"Bila volume kendaraan meningkat sampai 40%, maka sangat tidak rasional bila menghendaki arus lalu lintas lancar seperti dalam kondisi normal," ungkapnya.

Namun kalau tidak sampai terjadi stagnasi, itu sudah dapat dikatakan lancar.

Berdasarkan pengalaman pribadi, kemacetan itu justru terjadi di tengah kota. Sebagai contoh, perjalanan dari Terminal Mangkang di Semarang ke Terminal Tirtonadi (29/4/2022) misalnya yang total mencapai empat jam, namun kemacetan justru terjadi di tengah kota.

Terutama dari Terminal Mangkang sampai ke Jatingaleh yang memerlukan waktu tempuh satu jam tersendiri. 

"Demikian pula perjalanan dari Yogya menuju ke Semarang (6/5/2022), Yogya - Banyumanik dapat ditempuh  dalam waktu 3,5 jam, tapi ketika masuk ke Kota Semarang, dari Banyumanik ke Stasiun Tawang saja memerlukan waktu 1,5 jam," kata dia. 

Saat naik KA Semarang – Jakarta (7/5/2022) di jalur yang kanan/kirinya terlihat jalan tol maupun arteri (Pantura), kendaraan arah barat (Jakarta) maupun timur terlihat lancar. 

Kendaraan ke arah timur di jalan Pantura didominasi oleh kendaraan pribadi, sedangkan arah barat didominasi oleh pemudik sepeda motor, tapi jumlahnya juga tidak sebanyak tahun-tahun sebelum pandemi. 

Dari aspek ketertiban, arus mudik tahun 2022 ini juga jauh lebih tertib, terutama bagi pemudik dengan menggunakan sepeda motor. 

Selain volume pemudik dengan menggunakan motor menurun dibandingkan dengan tahun 2019, perilaku yang kurang tertib para pemudik sepeda motor seperti membawa beban yang melebihi kapasitas sehingga mengganggu kenyamanan dan mengancam keselamatan dalam berkendara, juga turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

Bila tahun-tahun sebelumnya para pemudik sepeda motor sering membawa beban melebihi kapasitas, termasuk memasang papan atau bambu di jok belakang agar dapat membawa barang lebih banyak, tahun ini kondisi tersebut jarang ditemukan. 

"Memang masih ada di sana sini, tapi tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Tertibnya pemudik motor itu diperkirakan berkontribusi pada penurunan angka kecelakaan,' imbuh Dharmaningtyas. 

Korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas selama masa Mudik Lebaran 2022 ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan angka kecelakaan arus mudik Lebaran 2019 lalu. 

Menurut Dirut PT Jasa Raharja Rivan Purwantono, jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan sampai H+3 menurun sampai 49% dibandingkan dengan angka korban meninggal dunia pada arus mudik Lebaran 2019 (sebelum pandemik). 

Tentu ini kabar yang menggembirakan karena volume kendaraan yang melakukan pergerakan meningkat sampai 40% lebih namun angka kematian yang dipicu oleh kecelakaan lalu lintas menurun. 

Menurunnya jumlah korban laka lantas pada musim mudik Lebaran 2022 ini juga merupakan bukti meningkatnya ketertiban para pemudik dalam mematuhi rambu lalu lintas. 

Sebab sering dikemukakan oleh pihak kepolisian bahwa kecelakaan selalu diawali dengan pelanggaran. 

"Salah satu upaya untuk mengurai persoalan angkutan mudik tersebut adalah dengan menyediakan angkutan Mudik Gratis," kata Dharmaningtyas. 

Mengacu pada paparan PT Jasa Raharja, program mudik gratis dengan tema Mudik Sehat Mudik Aman tahun ini dilaksanakan oleh 26 BUMN dan mampu mengangkut 40.000 pemudik. Program ini tentu di luar program mudik bareng yang difasilitasi oleh Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Jawa Tengah. 

Pemprov Jawa Tengah bahkan tidak hanya memfasilitasi arus mudik saja, tapi juga arus balik yang pemberangkatannya dilepas oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Terminal Mangkang Semarang, 7 Mei 2022.  

 Untuk moda lain, seperti kereta api, pesawat, dan kapal laut dapat dikatakan aman-aman saja. Problem besar bagi para pemudik yang menggunakan pesawat terbang adalah harga tiket yang tinggi dan terbatasnya jumlah maskapai akibat perusahaan seperti PT Garuda Indonesia hanya mempunyai jumlah pesawat yang terbatas. 

"Berdasarkan catatan di atas, kita patut mengapresiasi kinerja Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Korlantas Polri, Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, PT Jasa Raharja Persero, dan para stake holder lain yang telah sukses menyelanggarakan angkutan mudik Lebaran 2022," ujarnya. 

Juga kepada Badan Kebijakan Transportasi (Badan Penelitian dan Pengembangan, red) Kementerian Perhubungan yang telah melakukan survei sejak awal mengenai potensi mudik pada Lebaran 2022 sehingga hasilnya dapat menjadi dasar perencanaan bagi Pemerintah dalam menyelenggarakan angkutan Lebaran 2022. (omy)