Menparekraf Apresiasi Program Bali Waste Cycle

  • Oleh : Naomy

Minggu, 15/Mei/2022 13:02 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno saat di Bali Menparekraf Sandiaga Uno saat di Bali


DENPASAR (BeritaTrans.com) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi kehadiran Bali Waste Cycle dalam upaya mewujudkan pengembangan pariwisata yang berbasis keberlanjutan lingkungan di Bali.

"Kehadiran Bali Waste Cycle merupakan bentuk dukungan dari strategi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia yang berbasis keberlanjutan lingkungan yang berkualitas," ujarnya, Sabtu (14/5/2022).

Baca Juga:
Menparekraf: Ekonomi Berkelanjutan Jadi Kunci Pariwisata Indonesia Sebagai Destinasi Global

Pariwisata yang berkualitas itu selain mendorong dampak sosial kepada masyarakat dari segi penghasilan, tapi juga mengurangi beban terhadap lingkungan.

Bali Waste Cycle merupakan perusahaan yang dibentuk pada 2019 yang bergerak di bidang lingkungan. 

Baca Juga:
Menparekraf: BaliSpirit Festival 2024 Perkuat Indonesia sebagai Destinasi Wellness Tourism Dunia

Perusahaan ini ikut berpartisipasi dalam mengelola sampah secara menyeluruh dari hulu sampai hilir sebagai fasilisator dalam memberikan edukasi, pelatihan, maupun pembinaan pada masyarakat, bank sampah, TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle) maupun di lokasi TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) yang berada di banjar maupun desa. 

Dengan begitu, dengan kehadiran Bali Waste Cycle ini, diharapkan dapat menekan peredaran sampah plastik hingga 30 persen dan pengelolaan sampah hingga 70 persen di tahun 2025.

Baca Juga:
Bangun Destinasi Wisata Baru Bakauheni Harbour City, ASDP Diapresiasi Kemenparekraf

Selain itu, Sandiaga menilai kehadiran Bali Waste Cycle merupakan bentuk aplikasi ajaran Tri Hita Karana. Untuk diketahui, Tri Hita Karana merupakan konsep adalah ajaran dalam agama Hindu yang memiliki tiga subsistem utama, yaitu Parhyangan, Pawongan, dan Palemahan. 

Parhyangan merupakan hubungan manusia dengan Tuhan dapat diartikan sama dengan pola pikir/konsep/nilai. Pawongan yang artinya hubungan manusia dengan sesamanya, sama  dengan elemen sosial. Kemudian, Palemahan yaitu hubungan manusia dengan alam sekitar sama dengan elemen artefak.

Ajaran ini juga menitikberatkan bagaimana antara sesama bisa hidup berdampingan, saling bertegur sapa satu dengan yang lain, tidak ada riak-riak kebencian, penuh toleransi, dan penuh rasa damai.

"Tri Hita Karana ini adalah arah (pengembangan) ekonomi Bali ke depan. Kita juga akan menggunakan konsep Tri Hita Karana dengan melakukan transformasi dari ekonomi yang terlalu bergantung terhadap pariwisata menjadi ekonomi yang lebih terdiversifikasi, salah satunya green economy," katanya.

Sandiaga juga mengapresiasi keberhasilan Bali Waste Cycle dalam membuka lapangan kerja bagi masyarakat Denpasar dan sekitarnya. Diketahui, perusahaan ini mempekerjakan 60 pekerja di masa pandemi Covid-19.

"Semoga gerakan ini akan terus berkembang, meningkatkan perekonomian masyarakat, dan sesuai dengan Tri Hita Karana," kata Sandiaga.

Sementara itu, Founder Bali Waste Cycle, Putu Irvan Yunatana, mengapresiasi kunjungan Menparekraf Sandiaga Uno ke Bali Waste Cycle. 

"Mudah-mudahan dengan kehadiran Pak Menteri ini menjadi semangat baru bagi tim Bali Waste Cycle untuk lebih bisa membantu lingkungan Bali dengan data dan upaya dan penanganan sampah ini bisa terus berkelanjutan," kata Irvan.

Dalam kunjungan ini, Sandiaga didampingi oleh Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani. (omy)