Irjen Pol Agung Makbul Dorong Kalangan Milenial Berani Laporkan Pungli

  • Oleh : Naomy

Rabu, 18/Mei/2022 06:42 WIB
Irjen Pol Agung Makbul Irjen Pol Agung Makbul

 

BANDA ACEH (BeritaTrans.com) - Sekretaris Satgas Saber Pungli, Irjen Pol DR Agung Makbul mengajak anak-anak muda, yang akrab disebut generasi milenial atau langgas, untuk berani melaporkan praktik pungutan liar (pungli) yang terjadi di lingkungan sekitar. 

"Baik yang mereka alami atau yang dialami oleh orang-orang di sekitar mereka. Anak muda harus berani melawan pungli,” tegas Agung saat memberikan orasi ilmiah di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Selasa (17/5/2022).

Dia mengatakan, beberapa sektor kehidupan di negeri ini yang masih menjadi lahan basah pungutan liar. 

Di antaranya sektor pendidikan, pertanahan, dan administrasi kependudukan. 

Hal ini, tentu saja sangat menyusahkan anggota masyarakat dan menyebabkan biaya ekonomi yang tinggi. 

"Sejumlah perumahan bersubsidi, misalnya, mengeluhkan praktik pungutan liar dari oknum aparat di bidang pertanahan yang meminta uang puluhan juta rupiah untuk mengukur sebidang tanah. Petugas nakal itu, juga meminta lahan di lokasi strategis pada areal perumahan itu," bebernya. 

Permintaan ini, kata Agung, sangat membebani mereka sampai akhirnya pengembang melaporkan hal ini pada Satgas Saber Pungli dan pelaku pun ditangkap. 

“Jangan takut untuk melaporkan praktik pungli,” kata Agung.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengingatkan anak-anak muda untuk tidak menjalani gaya hidup yang hedonis. 

Sejak muda, kata Agung, anak-anak muda harus belajar untuk hidup sederhana dan berani berkata cukup dan bersyukur.

Dengan begitu, anak-anak muda tidak terdorong untuk mencari jalan pintas demi mendapatkan kekayaan. 

Agung mengatakan penting untuk mencari rezeki yang berkah. Saat Allah memberikan rezeki yang berkah, maka sedikit apapun rezeki itu, maka itu akan cukup bagi si penerima. Demikian juga sebaliknya, jika Allah tidak memberkahi rezeki itu, maka sebanyak apapun kekayaan yang dikumpulkan, mustahil bisa mencukupi kebutuhan. 

“Kalau kita pandai bersyukur, maka Allah akan menambah rezeki. Tapi jika kita mengingkari nikmat Allah, maka sesungguhnya azab Allah sangat pedih,” tutup Agung sembari mengutip terjemahan salah satu ayat Al Quran. (omy)