Ketua Darud Donya Soroti Pemerintah Singapura yang Dikabarkan Deportasi UAS

  • Oleh : Naomy

Rabu, 18/Mei/2022 07:06 WIB
Ketua Darud Donya Banda Aceh Ketua Darud Donya Banda Aceh


BANDA ACEH (BeritaTrans.com).- Cucu Sultan Aceh yang juga Pemimpin Darud Donya Cut Putri, meminta Pemerintah Singapura menghormati Ulama Melayu terkenal yang datang ke Singapura. 

"Kami terkejut mendengar Ulama Tanah Melayu, Datuk Seri Ulama Setia Negara Ustadz Abdul Somad, tidak diperkenankan berkunjung ke Singapura," ungkap Cut Putri yang merupakan Cucu Sultan Jauharul Alam Syah Johan Berdaulat Zilullah Fil Alam, Selasa (17/5/2022).

Baca Juga:
Akibat Alarm Kebakaran, Ribuan Penumpang Pesawat di Bandara London Gatwick Dievakuasi dan Puluhan Penerbangan Tertunda

Pemimpin Darud Donya itu juga mengecam perlakuan yang tidak baik, dan tidak sopan terhadap Datuk Seri Ulama Setia Negara Ustadz Abdul Somad yang akrab disapa UAS, oleh Imigrasi Singapura.

Dia menerangkan, dalam sejarah, kawasan Singapura  juga merupakan kawasan tanah Melayu. 

Baca Juga:
Singapura Perluas Bandara Changi, Bangun Terminal 5 yang Fantastis

Dalam sejarah Melayu jelas tertulis, adalah Sang Nila Utama pendiri kerajaan Singapura kuno. Ketika Singapura diserang Majapahit dan kerajaan Singapura kalah, akhirnya keturunan dari Sang Nila Utama yang bernama Parameswara mendirikan kerajaan Malaka. Setelah Kerajaan Malaka berdiri, Singapura menjadi wilayah Malaka.

Pada saat Malaka kalah oleh Portugis tahun 1511, maka berdirilah kerajaan Johor, wilayah Singapura kemudian turut menjadi wilayah Johor. 

Baca Juga:
Bandara Internasional Yogyakarta Buka Penerbangan ke Singapura Mulai Bulan Depan, Tiket Rp 600 Ribuan

Pada masa Kesultanan Aceh Darussalam dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda Perkasa Alam Darmawangsa Tun Pangkat (1607-1636), Kesultanan Aceh dengan bantuan armada Turki Utsmani menaklukkan wilayah Johor, dan membebaskan tanah Melayu itu dari cengkraman Kafir Portugis.

Setelah Kafir penjajah terusir, maka wilayah Singapura dan Pulau Batu Puteh, yang terletak di titik pertemuan Selat Singapura dengan Laut Cina Selatan, menjadi wilayah Kesultanan Aceh Darussalam. 

Sehingga ada Istilah di Aceh: Aceh U Timu Trok Batee Puteh, U Barat Habeh Drien Tukok Raja (wilayah Aceh membentang dari Pulau Batu Puteh dan Drien Tukok Raja).

"Itulah wilayah Kesultanan Aceh dulu, yaitu termasuk Singapura," terang Cut Putri.

Darud Donya mengingatkan bahwa Singapura adalah tanah Melayu, dan meminta Pemerintah Singapura menghormati Ulama tanah Melayu yang berkunjung ke Singapura. 

"Kami sebagai bangsa Melayu Nusantara meminta agar Pemerintah Singapura bertanggungjawab, atas tindakan penghinaan Pemerintah Singapura terhadap Ulama Melayu, dan berharap agar tindakan penghinaan ini tidak terulang lagi," imbuhnya. (omy)