Tuding Perjalanan Anies Baswedan Buang Waktu, Padahal Buat Masa Depan Transportasi Jakarta

  • Oleh : Dirham

Rabu, 18/Mei/2022 09:09 WIB
MRT Jakarta.  MRT Jakarta. 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kritik dan tudingan miring mengantar kepergian Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang melawat ke Inggris, Jerman, dan Prancis, pekan lalu. 

Suara-suara sumbang sebelumnya juga sudah terdengar ketika rencana itu disampaikan. Dua partai yang memilih beroposisi pada gubernur DKI, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), paling keras bersuara.

Baca Juga:
Proyek Transportasi Jakarta 2025-2044, Ini Rancangannya!

Keduanya kompak berujar, di masa akhir kepemimpinannya sebagai gubernur semestinya Anies Baswedan bekerja untuk menyelesaikan janji-janjinya yang belum rampung. 

Sehingga dibandingkan melakukan kunjungan ke Eropa yang menyita waktu, semestinya bisa dipakai untuk menuntaskan pekerjaan rumah yang belum usai.

Baca Juga:
Tak Lagi Wajib Masker, Ini Aturan Terbaru Naik MRT, KRL, dan Transjakarta

Tentu saja dalam negara demokrasi, kritik bukanlah hal terlarang. Malah kritik harus ada dan terus menyertai penyelenggaraan pemerintahan di DKI Jakarta. Namun menuding perjalanan Anies dan timnya ke tiga negara itu sebagai buang-buang waktu perlu dicermati lagi.

Perjalanan Anies kali ini merupakan jawaban dari undangan dari Menteri Perdagangan Internasional Inggris Anne-Marie Trevelyan yang berkunjung ke Jakarta pada Februari lalu. 

Baca Juga:
Kerennya Wajah Baru Stasiun Palmerah: Hadir Halte Transjakarta Permudah Transportasi Lanjutan

Dalam kunjungan itu, yang sempat diisi dengan naik Moda Raya Terpadu (MRT) bersama, Trevelyan membicarakan kemungkinan kerja sama kemitraan terkait masa depan moda transportasi cepat ini. Padahal ini buat masa depan transportasi Jakarta.

Termasuk di dalamnya adalah penjajakan keikutsertaan Inggris dalam pembangunan MRT Jakarta fase-fase berikutnya dalam perencanaan, desain, teknis, hingga penguatan kapasitas sumber daya manusia MRT Jakarta. Intinya, dengan pengalamannya yang panjang dalam industri transportasi, khususnya perkeretaapian, pemerintah Inggris membuka kesempatan untuk berbagi ilmu.

Dalam kesempatan itu pula, Trevelyan juga menjanjikan pada Anies untuk mempertemukan dengan para pengusaha Inggris dalam kaitannya untuk berinvestasi dalam program lanjutan pembangunan MRT yang masuk dalam tahap kedua dan ketiga. Kesempatan itu pun datang setelah Lebaran.

Membangun transportasi publik Jakarta dengan berbagai moda merupakan tekad Anies Baswedan. Publik telah merasakan kemunculan JakLingko, yang merupakan satu terobosan bagi warga Jakarta dalam hal transportasi yang terintegrasi. 

Dengan sistem transportasi ini, warga Jakarta bisa menikmati transportasi publik yang lebih nyaman dan juga biaya yang lebih terjangkau.

Namun lebih dari itu, Anies punya mimpi besar di hari depan Jakarta. Dia menginginkan kota ini lebih bersahabat dengan bumi. Kelak, pada 2050 – atau 28 tahun mendatang, Jakarta mencapai zero emission atau emisi nol alias tak ada zat buangan dari kendaraan. 

Tidak mudah, memang. Namun untuk itu perlu berbagai kebijakan yang harus dilakukan.

Beragam kebijakan pun telah dilakukan yakni dengan mengembangkan jalur pedestrian atau untuk pejalan kaki dan integrasi transportasi publik multi moda. Upaya ini adalah untuk mengurangi pemakaian kendaraan pribadi.

Target penggunaan kendaraan listrik pada 50% armada Transjakarta pada tahun 2025 adalah langkah lainya. Puncaknya, pada 2030, elektrifikasi seluruh armada Transjakarta bisa tercapai. Pada saat itu, Transjakarta menggunakan kendaraan listrik bukan lagi bahan bakar fosil yang mencemari lingkungan.

Untuk ikhtiar itu, perjalanan ke Inggris dilakukan. Pemprov DKI Jakarta ingin mengubah Jakarta dari kota yang padat lalu lintas dan tercemar menjadi kota yang lebih berkelanjutan dan tahan iklim. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan upaya kolaboratif berskala global.

Langkah yang mulia, demi bumi yang lebih segar di masa depannya. Hal itulah yang diungkapkan dalam pertemuan Anies dengan delapan perusahaan besar transportasi di Inggris.

Tak heran bila sambutannya pun positif. Seusai pertemuan dengan CEO of Bloomberg New Energy Finance (BloombergNEF), John Moore di Bloomberg European Headquarters, London, tercapai kesepakatan di antara kedua pihak. BloombergNEF akan menjadi penyedia penelitian strategis yang akan membantu mengarahkan investasi dan menghasilkan ide-ide yang dapat membantu mempercepat transisi tersebut di Jakarta, dan Indonesia pada umumnya.

Perjanjian kerja sama dengan Bloomberg New Energy Finance (BNEF), diteken oleh dua pihak yakni Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Sebelumnya, kesepakatan pun dilakukan PT MRT Jakarta bersama dengan Crossrail International. Keduanya memperbarui kesepakatan bersama dalam upaya percepatan pengembangan MRT Fase 3 yakni jalur Timur-Barat .

Melalui kerja sama ini, MRT Jakarta akan melakukan serangkaian implementasi seperti pembentukan Project Delivery Unit dan Capacity Building dalam mempercepat Fase 3 East West Line. Demikian penjelasan Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar.

Kesepakatan dan pelajaran-pelajaran penting didapatkan dari perjalanan ini. Langkah yang besar artinya bagi warga Jakarta di kelak. Satu peta jalan menuju kota yang lebih segar dan bersahabat bagi bumi dan juga transportasi publik bagi warganya telah dicanangkan.

Lawatan Anies jelaslah bukan membuang waktu seperti kritik padanya. Perjalanan ini adalah salah satu ikhtiar untuk generasi mendatang yang akan menikmati Jakarta yang lebih baik kelak. (ds/sumber Okenews.com)