Kompetisi Selancar Bergengsi Dunia Resmi Dibuka di G-Land Banyuwangi

  • Oleh : Naomy

Sabtu, 28/Mei/2022 09:33 WIB
Foto bersama peserta kompetisi Selancar Foto bersama peserta kompetisi Selancar

BANYUWANGI (BeritaTrans.com) - Ajang selancar paling bergengsi di dunia, World Surfing League (WSL) Championship Tour 2022 di Pantai Plengkung (G-Land), Banyuwangi, resmi dibuka, Jumat (27/5/2022). 

Perhelatan akbar dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga  (Menpora), Zainudin Amali dan akan berlangsung 28 Mei - 6 Juni 2022.

Baca Juga:
Aquabike Jetski World Championship 2023 Digelar di Danau Toba 22-26 November

"Terima kasih Banyuwangi atas kegigihannya menggelar event internasional ini," kata Amali membuka sambutannya. 

Dia menjelaskan, banyak negara mulai mengembangkan sport tourism dan Indonesia memiliki potensi sport tourism yang sangat besar dan dapat mendatangkan manfaat ekonomi yang tidak sedikit. 

Baca Juga:
Injourney dan Sejumlah Perusahaan Teken Kerja Sama Kemitraan untuk F1 Powerboat Danau Toba

Menpora berharap kedepan akan semakin banyak paket-paket sport tourism yang di kemas dengan menarik agar menarik wisatawan dari berbagai negara untuk berkunjung datang ke Indonesia. 

"Sesuai arahan Presiden Jokowi untuk mendukung sport tourism dan menarik sebanyak mungkin event Internasional ke Indonesia, ke depannya akan banyak ajang kompetisi olahraga dunia di sini," ungkapnya. 

Baca Juga:
Jakarta Golf Club Potensial Jadi Destinasi Wisata Olahraga dan Budaya

Beberapa di antaranya Piala Dunia Sepak Bola U-20, Piala Dunia Bola Basket, dan kejuaraan dunia Biathle/Triatle UIPM yang akan dilaksanakan pada tahun 2023.

Menpora menyampaikan, Indonesia memiliki target untuk menjadi peringkat lima dunia pada tahun 2045. 

Dengan begitu diharapkan pada Olimpiade 2022 Indonesia bisa menjadi juara di cabang olah raga surfing.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, dipilihnya Pantai Plengkung atau G-Land, lantaran pantai di Banyuwangi ini memiliki pesona tersendiri. 

G-Land Banyuwangi dikenal sebagai surga dan destinasi impian para peselancar dunia dengan ketinggian ombak mencapai 6-8 meter. 

"Para peselancar terbaik dunia telah datang sejak beberapa hari lalu di Banyuwangi. Di antaranya dari Amerika Serikat, Brazil, Jepang, Australia, Kosta Rika, Afrika Selatan, Perancis, hingga Hawaii," ucapnya.

WSL Championship Tour merupakan ajang selancar internasional yang mendapatkan perhatian luas dari seluruh dunia. 

Ajang ini menempati peringkat ketiga di antara liga olahraga di seluruh dunia. 

Pelaksanaan WSL G-Land tahun ini sangat dinantikan setelah terakhir kali dilaksanakan lebih dari dua puluh tahun yang lalu. 

"Momentum ini tentu dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan keindahan alam dan keramahan masyarakat Indonesia," ucap Ipuk.

Ajang bergengsi kelas internasional ini diharapkan juga dapat menggerakkan perekonomian, pengembangan infrastruktur dan akomodasi lebih baik, dan pengembangan pariwisata khususnya sport tourism, serta seni budaya dan produk lokal yang berkembang di Banyuwangi.

General Manager WSL Regional Australia dan Oceania, Andrew Stark mengaku sangat senang atas dukungan pelaksanaan WSL di G-Land Banyuwangi ini. 

"Terima kasih atas dukungan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan WSL di G-Land Banyuwangi dan telah menyambut kami secara meriah. Kami dan para peselancar yang ikut berkompetisi dalam WSL sangat menantikan pelaksanaannya setelah terakhir kali dilaksanakan pada tahun 1997," kata Andrew.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary berharal agar ajang bergengsi kelas internasional ini dapat menggerakkan perekonomian nasional dan mengembangkan pariwisata khususnya sport tourism di Indonesia kepada dunia. 

“Kemenkominfo sebagai pengampu fungsi GPR sangat mendukung dan membantu mempublikasikan perhelatan internasional ini kepada publik dan dunia. Ajang ini diharapkan dapat menggerakkan sektor perekonomian dan meningkatkan pariwisata melalui sport tourism dan keindahan alam serta keramahan Indonesia kepada dunia,” tutur Septriana. (omy)