Angkasa Pura II Serius Akselerasi Pemulihan Penerbangan Nasional

  • Oleh : Naomy

Kamis, 16/Jun/2022 10:41 WIB
Pertemuan aviasi di Singapura Pertemuan aviasi di Singapura


JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Angkasa Pura II, pengelola 20 bandara di Indonesia, serius berupaya mengakselerasi pemulihan sektor penerbangan nasional yang sudah sekitar dua tahun terkena dampak pandemi Covid-19.

Di dalam mengakselerasi pemulihan penerbangan ini, pihaknya mengedepankan kolaborasi untuk berbagi pengetahuan (knowledge sharing) serta berbagi keahlian (expertise sharing) guna mendorong aspek komersial dan pelayanan.  

Baca Juga:
Digital Talent, Penopang Strategi Transformasi Digital Tingkat Nasional

Bertepatan dengan Aviation Festival Asia yang digelar di Suntec, Singapura pada 14 - 15 Juni 2022, AP II mengeksplorasi kolaborasi dengan para pelaku di industri penerbangan global.

“Sektor penerbangan nasional tengah berada di titik balik menuju pemulihan sebelum adanya pandemi. AP II selaku pengelola 20 bandara di Indonesia berupaya untuk menjaga momentum ini dengan mengakselerasi pemulihan lewat aspek komersial. Di tengah tekanan yang dihadapi industri penerbangan global, maka sharing knowledge dan sharing expertise di antara para pelaku di industri merupakan salah satu cara yang tepat untuk bersama-sama bisa menghadapi situasi ini,” beber President Director AP II Muhammad Awaluddin, Kamis (16/6/2022). 

Baca Juga:
Jelang Angleb, Bandara Supadio Pontianak Memastikan Pelayanan Prima

Di sela-sela Aviation Festival Asia yang merupakan ajang komersial penerbangan terbesar di Asia, menurutnya, AP II mengadakan pertemuan bersama pelaku industri penerbangan global antara lain International Air Transport Association (IATA), PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) dan Changi Airport Group.

Dengan IATA, jajaran AP II bertemu Vinoop Goel, Regional Director Airport Passenger Cargo and Security (APCS) IATA.

Baca Juga:
Tahun 2024, Bandara SMB II Palembang Target Layani 2,7 Juta Penumpang

"Kepada IATA, AP II menyampaikan pentingnya bagi pengelola bandara untuk menghasilkan dan mendorong pendapatan dari sumber baru, selain dari bisnis aeronautika dan non-aeronautika," ujarnya. 

Revenue stream AP II berasal dari bisnis aeronautika salah satunya berasal dari tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan bisnis non-aeronautika seperti kargo, konsesi usaha dan sebagainya. 

Di tengah situasi ini, untuk mengakselerasi pemulihan AP II harus memperluas bisnis dan tidak hanya mengandalkan bisnis aeronautika dan non-aeronautika. 

Awaluddin mengatakan, harus ada revenue stream baru yang juga mendukung pelayanan dan operasional di kawasan bandara seperti misalnya bisnis digital melalui digital ecosystem service, lalu edutainment, pemanfaatan aplikasi mobile untuk layanan tenant komersial di bandara, event dan expo di bandara, hingga layanan ekosistem kendaraan listrik.

AP II kemudian menggelar pertemuan dengan Changi Airport Group dan Garuda Indonesia.

Di dalam kesempatan ini hadir Associate General Manager Airline Development - Air Hub Development Changi Airport Group Alicia Chen, Manager Market Development Changi Airport Group Chin Jia Ning, dan Senior Manager Loyalty Garuda Indonesia Muhamad Kasyful Fuadi. 

“AP II, Changi Airport Group dan Garuda Indonesia akan membahas mengenai knowledge sharing dan expertise sharing dalam pengoperasian bandara guna meningkatkan aspek operasional dan pelayanan termasuk memperkuat implementasi ACDM (Airport Collaborative Decision Making) di Bandara Soekarno-Hatta,” ungkap dia.

AP II saat ini telah mengoperasikan Airport Operation Control Center (AOCC) yang diperkuat dengan ACDM sebagai sistem yang mewadahi kerja sama berbasis informasi dari seluruh stakeholders guna menjaga dan meningkatkan standar layanan kepada penumpang pesawat serta maskapai.

ACDM membuat stakeholders mudah berkoordinasi secara real time termasuk terkait penggunaan check-in counter, boarding lounge, gate penerbangan dan sebagainya.

Sementara itu, Director of Commercial & Services AP II Mohammad Rizal Pahlevi menuturkan, pembahasan antara AP II, Changi Airport Group dan Garuda Indonesia juga terkait upaya memperkuat area transit penumpang pesawat rute internasional di Bandara Soekarno-Hatta. 

“Bandara Soekarno-Hatta akan memperkuat layanan di area transit penumpang pesawat rute internasional, dan ini merupakan salah satu upaya kami menjadikan Bandara Soekarno-Hatta sebagai hub penerbangan internasional, yang dengan kata lain porsi penerbangan internasional akan ditingkatkan. Selama ini, Bandara Soekarno-Hatta sudah sangat memahami layanan di area transit penerbangan domestik karena mayoritas penerbangan adalah rute di dalam negeri,” jelas Rizal. 

Adapun pertemuan kedua antara AP II, Changi Airport Group dan Garuda Indonesia akan digelar pada Juli di kawasan Bandara Soekarno-Hatta. Melalui kolaborasi, pemulihan penerbangan diharapkan datang lebih cepat. (omy)