Ayo Optimalkan Pemanfaatan Kapal Ternak untuk Kesejahteraan Hewan

  • Oleh : Naomy

Kamis, 16/Jun/2022 16:57 WIB
Kapal ternak Kapal ternak

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Tahun 2015 lalu kapal ternak resmi beroperasi di Indonesia. Hal ini merupakan bentuk komitmen Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut untuk mendukung terciptanya animal welfare (kesejahteraan hewan) serta mendorong terwujudnya swasembada pangan dalam hal ini daging Sapi dan Kerbau dengan menjamin kelancaran distribusi menggunakan moda transportasi laut.

Baca Juga:
Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Peserta Arus Balik Sepeda Motor Gratis dengan KM Dobonsolo Dilepas Dirlala

Pemanfaatan kapal Ternak ini Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha sejalan dengan diberlakukannya Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang Dari Dan Ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar Dan Perbatasan.

"Selama hampir tujuh tahun beroperasi, Kapal Ternak telah menunjukan hasil yang cukup baik," ujarnya di Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Baca Juga:
Indonesia Paparkan INSW di Sidang FAL ke-48 di Markas Besar IMO

Penyelenggaraan angkutan khusus ternak juga mengalami peningkatan setiap tahunnya mulai dari aspek armada, trayek, jumlah ternak yang diangkut hingga penambahan pelabuhan bongkar dan pelabuhan muat.

Hal tersebut, menyusuli viralnya video kapal yang mengangkut sapi dan tidak memerhatikan animal walfare di media sosial.

Baca Juga:
Kemenhub Bahas Keterbatasan Kuota BBM Subsidi Pada Sektor Transportasi Laut Melalui Rakor

"Dengan menggunakan kapal ternak, tentu perlakuan kepada hewan dalam hal ini sapi  memperhatikan kaidah-kaidah kesejahteraan hewan (animal welfare)," kata dia.

Adapun enam Kapal Ternak dilayani oleh KM Camara Nusantara (1, 2, 3, 4, 5 dan 6) dengan spesifikasi  panjang keseluruhan kapal (LOA) ±69.78 m, lebar ±13.6 m dan
kapasitas ruang muat yang mencapai 150 Ton. 

Kapal Angkutan Khusus Ternak dapat mengangkut ternak dengan kapasitas sebanyak 550 ekor ternak sapi.

Realisasi Muatan Terus Bertambah

"Kapal Ternak di tahun 2015 itu awalnya cuma ada satu trayek dengan empat pelabuhan muat dan empat pelabuhan bongkar dengan realisasi muatan sebanyak 353 ekor," ujar Arif.

Selanjutnya, di tahun 2016 realisasi muatan ternak meningkat signfikan menjadi 8.403 ekor dan sedikit menurun di tahun 2017 menjadi 7.990 ekor.

"Tahun 2018 trayek Kapal Ternak bertambah menjadi enam trayek dengan 10 pelabuhan muat dan tujuh pelabuhan bongkar. Realisasi muatan pun meningkat tajam menjadi 34.134 ekor," ujarnya.

Di tahun 2019, realisasi muatan meningkat menjadi 42.726 ekor dan tahun 2020 42.984 ekor. 

"Setiap tahun bertambah karena manfaat keberadaan Kapal Ternak dapat dirasakan oleh masyarakat. Selain kondisi kesehatan dan kesejahteraan hewan yang jadi lebih baik, ongkosnya juga murah karena ada subsidi," katanya.

Fasilitas Kapal Ternak

Sementara itu Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Dirlala) Capt. Mugen S Sartoto mengungkapkan, berat susut ternak dengan adanya kapal ternak adalah kurang lebih 5 persen sehingga terjadi penurunan kurang lebih 10 persen bobot susut ternak dari ternak yang diangkut menggunakan kapal non ternak/kapal cargo biasa yang susut bobotnya mencapai 10-20 persen. 

Penurunan bobot susut ini memberikan manfaat kepada pemilik ternak secara tidak langsung.

"Fasilitas Kapal khusus Ternak sudah difasilitasi aspek kesejahteraan hewan (animal welfare). Hal ini sangat memengaruhi susut bobot ternak yang lebih rendah. Dan konon dengan kenyamanan angkutan ternak yang diperoleh ternak akan meningkatkan kualitas daging," ulasnya.

Kapal Ternak juga memiliki jadwal trayek yang teratur membantu menumbuhkembangkan ekonomi masyarakat peternak di daerah sentra.

Distribusi ternak dari wilayah sentra ternak untuk kebutuhan pasokan daging sapi di wilayah konsumsi menjadi lebih lancar. 

"Sebelumnya, jadwal Trayek non Kapal Ternak sesuai permintaan penyewa saja, sehingga hanya pelaku usaha tertentu yang lebih dominan memperoleh kesempatan memasarkan ternak," imbuh Capt. Mugen.

Adapun trayek Kapal Ternak saat ini adalah:

1. KM. Camara Nusantara 1/RT-1 : Kupang - Waingapu - Tanjung Priok – Kupang
2. KM. Camara Nusantara 3/RT-2 : Kupang -Wini -Atapupu - Tanjung
Priok/Banjarmasin/Samarinda – Kupang
3. KM. Camara Nusantara 2/RT-3 : Kupang/Bima - Tanjung Priok -
Kupang/Bima
4. KM. Camara Nusantara 4/RT-4 : Kupang – Wini – Atapupu -
Samarinda/Balikpapan – Kupang
5. KM. Camara Nusantara 6/RT-5 : Kupang – Banjarmasin - Bima -
Banjarmasin – Kupang
6. KM. Camara Nusantara 5/RT-6 : Kwandang – Tarakan -
Balikpapan/Samarinda - Palu - Balikpapan/Samarinda - Kwandang. (omy)