Bakertrans Bahas Perumusan Kebijakan Penerbangan Bareng Stakeholders

  • Oleh : Naomy

Senin, 20/Jun/2022 19:02 WIB
Kepala Puslitbang Transportasi Udara Bakertrans Capt. Novyanto Widadi Kepala Puslitbang Transportasi Udara Bakertrans Capt. Novyanto Widadi

JAKARTA (BeritaTrans.com) -  Transportasi udara merupakan suatu sistem yang kompleks, di mana melibatkan berbagai unsur dan lintas instansi sehingga perlu adanya koordinasi.

Koordinasi antarstakeholders terkait, dilakukan untuk dapat memberikan pelayanan maksimal dan kepuasan kepada para penggunanya.

Baca Juga:
Baketrans Bareng Komisi V DPR Bahas Kesiapan Angleb 2023

"Menindaklanjuti Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2022 tentang Kementerian Perhubungan, Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan telah bertransformasi menjadi Badan Kebijakan Transportasi. Badan Kebijakan Transportasi memiliki fungsi menyelenggarakan analisis dan rekomendasi kebijakan di bidang transportasi, termasuk transportasi udara," urai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara Capt. Novyanto Widadi, Senin (20/6/2022). 

Rekomendasi yang dihasilkan Badan Kebijakan Transportasi (Bakertrans) diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan terkait kebijakan Pemerintah yang solutif, cepat, akurat, dan manfaat.

Baca Juga:
Bahas Reformasi Kebijakan Transportasi, Baketrans Gelar Rapat Kerja Perdana

Bakertrans kata dia, akan menjadi core utama (think tank) Kementerian Perhubungan yang bersifat responsif dan adaptif dalam merespon fenomena di masyarakat terutama permasalahan-permasalahan di bidang transportasi. 

Beberapa isu strategis transportasi antara lain keselamatan dan keamanan; konektivitas dan aksesbilitias; pelayanan transportasi; pengembangan transportasi di kawasan strategis pariwisata nasional; sistem transportasi ibukota negara; pengembangan transportasi di kawasan terluar, terdepan, tertinggal dan perbatasan; pengembangan sistem transportasi pendukung logistik; serta SDM dan kelembagaan. 

Baca Juga:
Kepala Baketrans Beberkan Pentingnya Penegakan Hukum Bidang Pelayaran di FGD Gelaran KSOP Tg. Balai Karimun

"Untuk transportasi Udara, tetap mengedepankan prinsip safety, security, and services yang comply terhadap peraturan yang berlaku," ungkapnya.  

Kemajuan pelayanan transportasi menurut Capt. Novyanto, membutuhkan adanya inovasi dan sinergi antarstakeholders terkait. 

Sesuai dengan pendekatan konsep pentahelix sebagai suatu bentuk gotong royong dalam pembangunan, perlu adanya kolaborasi antara Academic, Business, Community, Government, dan Media. 

Begitu pula, dalam penetapan kebijakan perlu didasarkan kepada analisa yang tepat dengan melibatkan unsur-unsur tersebut. 

"Dengan melibatkan stakeholders dalam proses pelaksanaan analisa dapat mempertajam rekomendasi kebijakan yang dihasilkan karena adanya knowledge sharing sekaligus masukan-masukan berharga," bebernya. 

Dalam kolaborasi dengan stakeholders, juga mempertimbangkan pendekatan collaborative digital working dengan memanfaatkan teknologi sehingga prosesnya dapat berjalan dengan cepat di manapun dan kapanpun. 

Pusat Litbang Transportasi Udara mulai menyelenggarakan dialog dengan stakeholders tidak hanya pada kesempatan formal dalam bentuk rapat, tetapi juga informal dalam bentuk bincang aviasi secara santai yang dilaksanakan secara rutin dengan tema yang berbeda-beda. 

"Selain itu, rekomendasi kebijakan yang dihasilkan nantinya akan dipublikasikan dalam bentuk artikel jurnal maupun bulletin secara digital," ulas dia. 

Sampai saat ini, Pusat Litbang Transportasi Udara Bakertrans telah menjalin kerja sama dengan stakeholders dalam menyusun kajian bersama seperti dengan perguruan tinggi antara lain Universitas Indonesia, ITS Surabaya, ITB, dan UGM; dan dengan BUMN antara lain AirNav, PT. Angkasa Pura I, PT. Angkasa Pura II, dan lainnya. 

"Rekomendasi dari hasil kajian tersebut telah kami sampaikan kepada pimpinan dan Direktorat Teknis terkait untuk dapat ditindaklanjuti," imbuh Capt Novyanto.

Dia berharap, hasil dari pertemuan hari ini dapat memperkuat kerja sama dengan para stakeholders. 

Dengan begitu, kedepannya seluruh stakeholders penerbangan baik dari akademisi, badan usaha, asosiasi dapat menjadi partner strategis bagi Bakertrans.

"Saya apresiasi dan terima kasih terutama kepada seluruh narasumber (Bappenas, Angkasa Pura II, dan INACA) dalam memberikan masukan, pengetahuan, maupun experience sharing. Semoga pembahasan kali ini memberikan banyak manfaat untuk kita semua," pungkas Capt. Novyanto. (omy)