Pengembangan Desa Wisata Mampu Akselerasi Pemulihan Ekonomi Indonesia

  • Oleh : Naomy

Senin, 27/Jun/2022 10:21 WIB
Desa wisata dengan penarinya Desa wisata dengan penarinya

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sestama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani menyampaikan, pengembangan desa wisata di Indonesia terbukti mampu mengakselerasi pemulihan ekonomi dengan terbukanya peluang usaha dan lapangan kerja yang lebih luas. 

Hal tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara dalam "Tourism Leaders Forum II" dengan tema Safe Tourism and Eco Tourism, di Seoul, Korea Selatan, Jumat (25/6/2022). 

Baca Juga:
Indonesia Aktif Bangun Kerja Sama Parekraf di Dunia Internasional

"Desa wisata telah terbukti menjadi bentuk terbaik wisata berbasis masyarakat yang inklusif. Desa wisata sebagai bagian dari safe tourism juga eco tourism, mampu menjadi penggerak perekeonomian tanah air," kata Sestama dalam keterangan resmi, Senin (27/6/2022). 

Desa wisata merupakan kebijakan konkrit, dengan implementasi CHSE menjadi suatu keharusan dalam mendorong kampanye #InDonesiaCare dan juga safe tourism untuk menjaga destinasi wisata tetap menerapkan dasar-dasar protokol kesehatan, sehingga menghadirkan kenyamanan dan keamanan berwisata. 

Baca Juga:
Peran Wanita dalam Pariwisata Dibahas Bareng Kemenparekraf dan Australia

Pada program desa wisata, Kemenparekraf mengintegrasikan akomodasi lokal, daya tarik, dan saling melengkapi di bawah tata kelola desa dengan kearifan lokal. 

Program ini telah terbukti meningkatkan mata pencaharian masyarakat desa, seperti yang ditunjukkan di Desa Wisata Penglipuran di Bali, di mana desa tersebut mampu menghasilkan lebih dari 1,45 juta dolar AS pendapatan pada 2020. 

Baca Juga:
Pokemon Air Adventures Indonesia Bakal Hadir Maret hingga Oktober

"Kemenparekraf pun mendorong peningkatan kapasitas SDM yang terampil di desa wisata melalui program reskilling, upskilling, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik dan berdaya saing," ucapnya. 

Pihaknya juga bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan yaitu masyarakat (lembaga masyarakat/masyarakat), pemerintah, industri, akademisi, dan media (sebagai katalisator) untuk terus meningkatkan kualitas SDM pariwisata.

Selain pengembangan desa wisata, upaya Kemenparekraf lainnya dalam menjaga eksistensi sektor pariwisata Indonesia adalah dengan mengajak masyarakat untuk berwisata #DiIndonesiaAja. 

Pada kesempatan itu, Ni Wayan Giri turut mengundang para peserta Tourism Leaders Forum II untuk berpartisipasi dalam World Tourism Day Celebration yang akan diselenggarakan di Bali, pada 27 September 2022. 

WTD ini merupakan salah satu rangkaian dari event G20 Tourism Ministerial Meeting. (omy)

 

Tags :