Menparekraf Ingin Produk Ekraf Yogyakarta Tampil di ASEAN Tourism Forum 2023

  • Oleh : Naomy

Sabtu, 02/Jul/2022 00:03 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno di Yogyakarra Menparekraf Sandiaga Uno di Yogyakarra

YOGYAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berencana menampilkan produk-produk ekonomi kreatif yang sudah terkurasi untuk turut dalam ajang "ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023" yang akan berlangsung di Yogyakarta Januari 2023 sebagai upaya dalam mendorong produk ekraf tanah air untuk go global.

Menparekraf Sandiaga menyampaikannya dalam acara “Kelana Nusantara”, di Netes Cafe, Yogyakarta, Jumat (1/7/2022).

Baca Juga:
Bangun Destinasi Wisata Baru Bakauheni Harbour City, ASDP Diapresiasi Kemenparekraf

Kelana Nusantara adalah program Kemenparekraf/Baparekraf yang memberikan ruang antara Menparekraf dengan pelaku ekonomi kreatif di Yogyakarta untuk berdialog seputar tips dan trik menjadi pengusaha sukses hingga berbagai kendala yang dihadapi dalam mengembangkan produk ekonomi kreatif.

"Saya menilai pelaku ekonomi kreatif di Yogyakarta sudah memiliki kualitas dan daya saing yang baik," ujarnya.

Baca Juga:
Menparekraf Sebut "Sumarak Ramadhan 2024" Perkuat Ekosistem Pariwisata Halal di Sumbar

Oleh karena itu dia ingin membawa produk-produk ekraf yang nantinya sudah melewati tahap kurasi agar berpartisipasi di ajang ATF 2023, karena Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah setelah Kamboja.

"Agar UMKM kita bisa go internasional, pelaku UMKM yang ikut dalam acara Kelana Nusantara ini perlu dikurasi untuk kemudian kita tampilkan di ASEAN Tourism Forum ini. Sehingga mimpi kita untuk UMKM goes internasional dapat terwujud," kata Menparekraf.

Baca Juga:
Kemenparekraf Bersama KAI dan Astindo Hadirkan "Bundling Paket Wisata Kereta Api"

Salah satu produk unggulan yang bisa ditampilkan adalah produk kuliner tahu bakso. Tahu bakso ini sangat diminati oleh wisatawan di seluruh ASEAN, karena rasanya gurih dan cukup mengenyangkan. Namun harus didukung dengan kemasan yang berkualitas.

"Saya sudah keliling ke Myanmar sampai ke Filipina, tahu bakso itu favorit. Jadi nanti mungkin, ini perlu kita kemas dengan baik, kita tampilkan sebagai salah satu produk yang kita unggulkan di ASEAN Tourism Forum. Ini salah satu cara kita untuk masuk ke pasar internasional," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Menparekraf mengingatkan pelaku ekonomi kreatif di Yogyakarta bahwa untuk bisa bertahan di sektor ekonomi kreatif, pelaku usaha harus mampu meningkatkan kreativitas dan inovasi. 

Sebab dua aspek tersebut merupakan modal utama yang sangat diperlukan. Mengingat perkembangan digitalisasi yang semakin cepat.

Apalagi saat ini, Yogyakarta mengalami peningkatan kunjungan wisatawan yang cukup signifikan. Dimana untuk weekdays keterisian kamar hotel mencapai angka 70 - 80 persen, sementara pada saat weekend nyaris mencapai 100 persen.

Peluang ini harus dimanfaatkan secara optimal. Dengan kehadiran program-program pelatihan dan pendampingan dari Kemenparekraf/Baparekraf seperti Kelana Nusantara, Apresiasi Kreasi Indonesia, hingga Workshop Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong terbukanya peluang usaha. 

Karena tahun 2022, Menparekraf menargetkan sebanyak 1,1 juta lapangan kerja baru tercipta dan untuk tahun 2024 targetnya 4,4 juta.

"Yogyakarta ini mengalami peningkatan kunjungan wisatawan yang cukup signifikan, menurut data dari Kadis Provinsi DIY Pak Singgih dan juga Kadis Kabupaten Sleman," ujar Menparekraf.

Penciptaan 1,1 juta lapangan kerja baru tahun ini, saya melihat antusiasme dan optimisme di Yogyakarta sangat baik. 

"Target 2024 untuk menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru, ini bersama-sama saya yakin bisa kita wujudkan," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu Menparekraf didampingi Staf Khusus Menteri Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-Isu Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Ario Prawiseso; Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu; Direktur Tata Kelola Destinasi, Indra Ni Tua.

Hadir juga Direktur Destinasi Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf; Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DIY, Singgih Raharjo; dan Kadis Pariwisata Kabupaten Sleman, Suparmono. (omy)